katantt.com--"Harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading, manusia mati meninggalkan nama."

Pepatah ini seakan tepat dialamatkan kepada almarhum Edu Nabunome, yang meninggal dunia sekira pukul 21.20 Wib di RS Medistra Jakarta, Senin (12/12).

Pemilik nama lengkap ini Anderias Hiler Eduard Nabunome meninggal dunia karena serangan jantung.

Segudang prestasi di dunia atletik bukan hanya mengharukan namanya namun juga mengharumkan nama NTT dan Indonesia hingga ke manca negara.

Dunia atletik Indonesia ikut berduka, atas kepergian sang legenda yang mencatatkan segudang prestasi rekor yang belum terpecahkan hingga kini.

Ucapan duka berdatangan mulai dari PB Persatuan Atletik Seluruh Indonesia dan PB PASI DKI Jakarta, tempat dimana Eduard Nabunome menjadi pelatih atletik.

Jalan berbatu menuju kampung Nunpene, Desa Kaeneno Kecamatan Fautmolo Kabupaten TTS, tak menyurutkan semangat
orang nomor satu di NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat, Ketua DPRD NTT, Emilia Nomleni, Bupati TTS, Egusem tahun dan Wabup TTS, Johny Army Konay ikut mengantar kepergian Eduard Nabunome ke tempat peristirahatan terakhir, Jumat (16/10)

Bahkan, dengan nada guyon Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat mengaku salah satu kesuksesan almarhum di dunia atletik tak terlepas dari kondisi jalan di kampung halamannya yang sulit diakses.

"Pantasan Edu juara terus, karena terlahir dari tempat yang akses jalanya susah. Pak Bupati agar perhatikan ruas jalan kabupaten dan ruas jalan provinsi menjadi tanggung jawab pemerintah provinsi," tegas VBL--biasa disapa..

Almarhum Eduard Nabunome merupakan Putra NTT kelahiran Pene Utara, TTS tanggal 12 April 1968 meninggalkan isteri Marcelina Ina N Piran bersama 6 orang anak, 1 orang menantu dan 1 orang cucu.

Di bidang atletik, Eduard Nabunome 72 kali membawa nama NTT pada kejuaraan atletik di tingkat nasional, regional dan internasional.

Selain itu, Eduard Nabunome 81 kali membawa nama Indonesia pada kejuaraan tingkat internasional; pemegang 14 rekor nasional.

Yang paling membanggakan adalah 2 rekor nasional Eduard Nabunome yang belum terpecahkan sampai saat ini yaitu lomba lari 10 K dengan catatan waktu 29 menit 25 detik di Bali tahun 1989 silam.

rekor yang kedua adalah lomba lari marathon PON Jakarta pada 12 September 1983 dengan catatan waktu 2 jam 19 menit 19 detik.

Selamat Jalan Bung Eduard Nabunome!