• Nasional

PKS Anggap Hasil Survei Negatif Buktikan Pemerintah Gagal

Asrul | Jum'at, 23/10/2020 20:05 WIB
PKS Anggap Hasil Survei Negatif Buktikan Pemerintah Gagal Anggota Komisi XI DPR RI F-PKS, Anis Byarwati. Foto: fpks

Katantt.com- Anggota DPR RI Fraksi PKS, Anis Byarwati menilaiu hasil Lembaga Survei Indikator yang mengungkap persepsi negatif masyarakat terhadap upaya menekan kasus Covid-19 di Tanah Air menunjukkan cermin bahwa rezim Jokowi gagal menunjukkan kinerja positif dalam membawa Indonesia dan belum membuktikan janji-janjinya.

Survei lembaga itu membuka realitas bahwa 65 persen responden menyatakan kondisi ekonomi saat ini sangat buruk.

“Ketidakberhasilan yang demikian, menjadi indikator tidak tercapainya janji-janji politik pemerintah selama masa kampanye. Bahkan, Indonesia semakin dekat dengan jebakan negara berpendapatan menengah,” kata Anis dalam di Jakarta, Jumat (23/10/2020).
 
Ketua Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI) DPW DKI Jakarta itu menggarisbawahi, hasil survei tersebut menunjukkan Pemerintah tidak mampu memenuhi ekspektasi rakyat untuk mewujudkan kesejahteraan. Hal ini juga disebabkan ketidakberhasilan pemerintah mencapai target pertumbuhan ekonomi diantaranya karena struktur ekonomi nasional terus bergantung pada sektor konsumsi.

“Dengan memerhatikan angka tersebut, terlihat bahwa kualitas belanja pemerintah cukup buruk. Industri tidak berkembang, terlalu andalkan konsumsi. Gap antara potensi ideal dengan realisasi sekitar 6 persen. Dan ini bukan angka yang baik,” ujarnya. 

Sementara itu, Anis menjelaskan, survei Indikator juga menyebutkan bahwa 60,4 persen responden menginginkan pemerintah lebih memprioritaskan masalah kesehatan ketimbang masalah ekonomi. Terkait dengan hal ini, Anis menyatakan bahwa ia sangat setuju dengan keinginan responden itu. 

“Menurut saya, kesehatan menjadi kunci dalam pemulihan ekonomi yang berkelanjutan. Tanpa masyarakat sehat, upaya pemulihan ekonomi tak akan berjalan maksimal,” bebernya.

Anggota Forum Dosen Ekonomi Islam Indonesia (FORDEBI) itu menjelaskan, kepercayaan masyarakat untuk bepergian hingga berbelanja akan muncul bila kondisi kesehatan terjaga. Tanpa kesehatan, masyarakat tidak akan merasa aman, terutama kelompok menengah atas, dan dampaknya mereka akan mengurangi konsumsi.

Anis juga mengungkit janji pemerintah yang akan memprioritaskan aspek kesehatan ketimbang ekonomi dalam penanganan pandemi Covid-19.

“Mereka akan menahan belanja dan cenderung menyimpan uangnya di bank, karena menunggu corona reda. Pertanyaannya sekarang, sejauh mana pernyataan Presiden itu diimplementasikan oleh para bawahannya? Penerjemahan visi besar presiden ini yang belum mampu ditangkap jajarannya,” katanya.

FOLLOW US