• Nasional

Trump akan Luncurkan Media Sosial Sendiri setelah Facebook dan Twitternya Diblokir

Asrul | Senin, 22/03/2021 07:27 WIB
Trump akan Luncurkan Media Sosial Sendiri setelah Facebook dan Twitternya Diblokir Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump melepas maskernya sebelum berbicara pada kampanye pertamanya usai diagnosis COVID-19 di Gedung Putih pada hari Sabtu. (Foto: Tom Brenner / Reuters)

Washington, katantt.com -  Mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump berencana meluncurkan platformnya sendiri dalam dua hingga tiga bulan setelah diblokir Facebook, Twitter dan media sosial lainnya.

Jason Miller, juru bicara kampanye Trump tahun 2020, mengatakan kepada Fox News, Trump akan memasuki kembali ruang media sosial dengan platform baru miliknya yang akan "sepenuhnya mendefinisikan ulang permainan".

Sejak meninggalkan Washington dan kembali ke resor Mar-a-Lago di Florida, mantan presiden itu tidak terlalu menonjolkan diri, sebagian besar terdegradasi untuk sesekali mengeluarkan rilis berita. Tetapi Miller mengatakan Trump telah bekerja keras.

"Ada banyak pertemuan berkekuatan tinggi yang dia lakukan di Mar-a-Lago dengan beberapa tim orang yang datang. Ada banyak perusahaan," kata Miller pada Minggu (21/3).

"Platform baru ini akan menjadi besar, dan semua orang menginginkannya. Dia akan membawa jutaan dan jutaan - puluhan juta orang ke platform baru ini," sambung dia.

Miller tidak memberikan rincian lebih lanjut, dan tidak ada komentar segera tersedia dari pejabat di Trump Organization.

Penggunaan media sosial yang provokatif oleh Trump adalah ciri khas kepresidenannya, karena ia menarik 88 juta pengikut ke Twitter dan sering menggunakan tweet untuk mengecam kritiknya atau untuk mengumumkan perubahan personel atau perubahan kebijakan yang signifikan.

Twitter pekan lalu mengatakan akan mencari masukan publik tentang kapan dan bagaimana seharusnya melarang para pemimpin dunia, mengatakan sedang meninjau kebijakan dan mempertimbangkan apakah para pemimpin harus memegang aturan yang sama dengan pengguna lain.

Twitter, Facebook, dan lainnya telah diawasi dengan cermat karena cara mereka menangani akun politisi dan pejabat pemerintah setelah larangan mereka terhadap Trump karena menghasut kekerasan.

Facebook, yang menangguhkan Trump tanpa batas pada Januari, telah meminta dewan pengawas independennya untuk memutuskan apakah larangan itu harus dicabut.

Terlepas dari kekalahan Trump pada November oleh Demokrat Joe Biden, ia tetap berpengaruh di Partai Republik dan tidak mengesampingkan pencalonan ketiga sebagai presiden pada 2024. (CNA)

FOLLOW US