• Nusa Tenggara Timur

Sentuhan Polwan Polda NTT Menyejukkan Anak-Anak di Lokasi Pengungsian

Imanuel Lodja | Rabu, 14/04/2021 17:55 WIB
 Sentuhan Polwan Polda NTT Menyejukkan Anak-Anak di Lokasi Pengungsian Koordinator aksi kemanusiaan Polwan Polda NTT, Kompol Helen Simanjuntak menyerahkan bantuan bagi korban bencana di lokasi pengungsian Gereja Kaisarea yang diterima Ketua Majelis Jemaat GMIT Kaesarea BTN Kolhua, Pendeta Rony Stefen Runtu, STh.

katantt.com--Puluhan anak-anak masih memenuhi lokasi pengungsian di lantai I gedung gereja GMIT Kaesarea BTN Kolhua Kupang.

Saat ini tercatat ada 23 anak-anak. Dari jumlah ini ada 8 anak dibawah usia 1 tahun.

Secara keseluruhan ada 21 kepala keluarga atau 81 jiwa dari berbagai agama yang mengungsi di gereja tersebut.

Mereka merupakan keluarga terdampak badai Seroja karena tempat tinggal mereka rusak terkena longsoran dan hujan serta angin keras.

Mereka ada di pengungsian ini sejak sepekan lalu. Ada pula keluarga yang sudah dua pekan karena mengungsi sebelum badai datang.

Mereka ditampung di ruang gedung gereja. Pada tiga hari pertama berada di lokasi ini, seluruh kebutuhan ditanggung pihak gereja.

Baru setelah itu bantuan dari pemerintah dan lembaga donatur mengalir serta dikelola pihak gereja untuk kebutuhan makan minum pengungsi dan sebagian dibagikan kepada korban bencana alam.

Ada 8 anak bawah usia 1 tahun ditidurkan di atas spon.

Sementara anak usia diatas satu tahun dan orang dewasa disiapkan alas tikar dan karpet.

Kebutuhan makan dan minum dilayani kaum ibu GMIT Kaisarea yang bergiliran dan sukarela menyiapkan makanan dan minuman.

Polwan Peduli Korban Bencana

Rabu (14/4/2021), Polwan Polda NTT dipimpin Kompol Helen Simanjuntak mendatangi para pengungsi ini.

Selain memberikan bantuan sembako dan peralatan tidur dan makanan ringan, para Polwan ini berbaur dan bermain bersama anak-anak.

Sejumlah Polwan tidak segan menggendong dan memeluk anak-anak yang kehilangan tempat tinggal karena rumah terkena badai. Para Polwan berbaur menyatu dengan anak-anak menghibur anak-anak.

Sebagian Polwan menyanyi dan bermain bersama para anak, membuat kuis dan membagikan bingkisan serta makanan ringan.
Wajah muram anak-anak di lokasi pengungsian berubah ceria manakala para Polwan mengajak mereka bermain dan bernyanyi bersama.

Senior Polwan Polda NTT, Kompol Helen Simanjuntak, SIK dan Kompol Eliana Papote, SIK MM juga memeluk dan menggendong para Balita layaknya seperti anak-anak mereka.

Kehangatan dirasakan para Balita yang selama sepekan ini tidur di atas spon dan karpet di ruang gereja.

Polwan Polda NTT juga membawa serta anggota Bagian Psikologi Biro SDM Polda NTT Iptu Juan Djara melakukan trauma healing dengan anak-anak Balita.

Para Polwan dan anggota Bagian Psikologi kemudian bermain bersama anak-anak memulihkan keadaan dan psikis anak-anak. Anak-anak sangat gembira dan ceria mendapatkan pelayanan kasih dari para Polwan.

Sebagian Polwan berbagi tugas mendatangi setiap ibu korban bencana dan melakukan dialog serta memberikan penguatan.

Ketua Majelis Jemaat GMIT Kaesarea BTN Kolhua, Pendeta Rony Stefen Runtu, STh kepada wartawan, Rabu (14/4/2021) mengakui kalau pihaknya membuka Posko bencana paska badai Seroja memberikan perlindungan dan penampungan bagi warga yang membutuhkan.

"Kami menampung warga dari berbagai suku dan agama," ujarnya.

Saat ini masih ada 21 kepala keluarga atau 81 jiwa yang masih ditampung di kamp gedung gereja.

"Kami akan menampung mereka tanpa batas waktu," ucapnya.

Pada pagi hingga sore hari, pengungsi dewasa kembali ke rumah melihat kondisi rumah karena ada oknum yang memanfaatkan keadaan mencuri barang di rumah yang kosong.

Mereka kembali ke lokasi pengungsian pada malam hari.

"Gereja terbuka menampung mereka kapanpun mereka membutuhkan perlindungan," ujarnya.

Bagi anak-anak dan ibu diberikan perlakuan khusus yakni pelayanan pemeriksaan kesehatan setiap pukul 09.00 wita.

Koordinator aksi kemanusiaan Polwan Polda NTT, Kompol Helen Simanjuntak mengaku selama tiga hari ke depan Polwan Polda NTT menyambangi 19 titik pengungsi.

Baik di gereja, masjid, posko, rumah warga dan lokasi pengungsian di Kota dan Kabupaten Kupang.

Polwan membagi diri menjadi beberapa tim dan mendatangi titik sasar…

FOLLOW US