• Nasional

Asosiasi Cendekiawan Muslim Dunia Puji Rakyat Palestina Tolak Penindasan Israel

Asrul | Selasa, 27/04/2021 12:06 WIB
Asosiasi Cendekiawan Muslim Dunia Puji Rakyat Palestina Tolak Penindasan Israel Seorang pengunjuk rasa Palestina memegang bendera saat pengunjuk rasa lainnya melemparkan batu ke arah pasukan Israel selama demonstrasi di pantai dekat perbatasan Israel, di Jalur Gaza utara. (foto: AFP)

Katantt.com - Asosiasi Cendekiawan Muslim Internasional (IUMS) pada Senin memuji perjuangan warga Palestina melawan praktik pendudukan Israel di Yerusalem.

IUMS memuji perlawanan masyarakat Yerusalem terhadap rencana pemindahan, pencabutan, pembunuhan dan penindasan yang tak dapat dihentikan dunia selama bertahun-tahun, kata kelompok yang berbasis di Doha itu dalam sebuah pernyataan.

IUMS mengutuk serangan Israel tanpa henti terhadap warga Yerusalem dan jamaah Muslim di Masjid Al-Aqsa sejak awal bulan suci Ramadan.

“Kami menganggap serangan Israel sebagai terorisme negara terorganisir yang ingin menghakimi Yerusalem dan menghilangkan kehadiran Palestina di kota itu dalam rencana mereka untuk menguasainya, mengubah identitasnya, dan mengendalikan tempat-tempat sucinya, terutama Masjid Al-Aqsa,” kata kelompok itu.

Sejak awal Ramadan, pasukan Israel melarang warga Palestina mendatangi area Gerbang Damaskus di Yerusalem tengah. Ketegangan meningkat ketika pemukim Israel melancarkan serangan terhadap warga Palestina di pusat kota.

Lebih dari 130 warga Palestina terluka dalam bentrokan antara pasukan Israel dan penduduk lokal di Yerusalem sejak Kamis, dan setidaknya 100 warga Palestina telah ditahan.

Masjid Al-Aqsa adalah situs tersuci ketiga di dunia bagi umat Islam. Orang Yahudi menyebut daerah itu Temple Mount, mengklaim itu adalah situs dua kuil Yahudi di zaman kuno.

Pada Februari, IUMS menyerukan untuk menandai Pekan Internasional Yerusalem pada tanggal 6-12, untuk memberikan dukungan kepada perjuangan rakyat Palestina melawan pendudukan Israel selama puluhan tahun.

Yerusalem tetap menjadi jantung konflik Timur Tengah, di mana warga Palestina berharap bahwa Yerusalem Timur - yang diduduki oleh Israel sejak 1967 - pada akhirnya dapat berfungsi sebagai ibu kota negara Palestina yang merdeka.(Anadolu Agency)

FOLLOW US