• Nusa Tenggara Timur

Nelayan di Kupang Barat Hilang Setelah Jatuh dari Perahu di Laut

Imanuel Lodja | Selasa, 01/06/2021 08:16 WIB
Nelayan di Kupang Barat Hilang Setelah Jatuh dari Perahu di Laut Tim SAR bergerak cepat turun ke lokasi guna melakukan upaya pencarian nelayan yang terjatuh ke laut di perairan Pantai Panaf, Desa Lifuleo, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang.

katantt.com--Kecelakaan laut dialami Wisyan Renaldi Markus (19), nelayan asal RT 06/RW 03, Dusun III, Desa Tablolong, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang yang hilang saat melaut, Senin (31/5/2021) subuh.

Korban selama ini menderita sakit epilepsi, jatuh dari perahu ketika hendak kembali ke darat..

Diduga penyakit korban kambuh saat di atas perahu sehingga langsung jatuh ke laut.

Korban jatuh di perairan Pantai Panaf, Desa Lifuleo, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang.

Diperoleh informasi, awalnya korban bersama ayahnya Jeferson Markus (54) dan Robi Patipeilohi (34), warga Kelurahan Batuplat, Kecamatan Kota Raja, Kota Kupang pergi memancing ikan menggunakan perahu motor milik ayah korban.

Karena air laut sudah surut maka korban bersama ayahnya dan Robi langsung pulang dengan perahu.

Saat pulang, korban duduk di bagian depan perahu motor yang dikemudi oleh ayah korban.

Namun dalam perjalanan pulang tepatnya di lokasi kejadian, korban terjatuh ke dalam laut.

melihat kejadian tersebut, ayah korban langsung melepas kemudi perahu motor lalu melompat untuk menyelamatkan korban.

Saat melompat di atas permukaan air laut, korban sudah hilang dan tenggelam.

Atas tenggelamnya korban, ayah korban dan Robi langsung melakukan pencarian dengan cara menyelam, namun tidak menemukan korban.

Dari kejadian tersebut, ayah korban langsung menyampaikan ke pihak keluarga yang berada di Desa Tablolong, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang untuk membantu melakukan pencarian menggunakan perahu motor.

Selaku aparat pemerintah setempat, Kepala Desa Tablolong, Set Nggadas langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Kupang Barat, Pol Airud Polda NTT dan Basarnas Kupang guna melakukan pencarian.

Pencarian dilakukan personel gabungan yakni Polsek Kupang Barat 8 orang, Satpol PP Kecamatan Kupang Barat 3 orang, Ditpolairud Polda NTT 15 orang, Basarnas 10 orang dan pihak masyarakat sesama nelayan sebanyak 20 orang.

Tim mengerahkan armada 1 buah kapal Polairud Polda NTT, 2 buah perahu karet dari Basarnas dan 5 unit perahu kayu dari masyarakat dan nelayan.

Selama ini korban sudah biasa melaut bersama ayahnya maupun dengan orang lain menggunakan perahu motor.

Menurut informasi dari pihak keluarga korban bahwa korban selama ini mengidap penyakit epilepsi.

Diduga saat itu penyakit epilepsi korban kambuh sehingga korban jatuh terbanting dan mengalami kejang-kejang.

Saat pulang dari melaut bersama ayahnya dan Robi, korban menggunakan perahu motor dan korban duduk di bagian depan perahu dan dibagian pinggir.

Kemungkinan saat dalam perjalanan pulang, korban mengalami penyakit epilepsi dan langsung terjatuh kedalam laut hingga tidak berdaya dan langsung tenggelam ke dasar air laut dan tidak diselamatkan.

Kapolsek Kupang Barat, Iptu Sadikin, S.Sos dan anggotanya sudah melakukan pengumpulan bahan dan keterangan terhadap para saksi dan pihak keluarga serta kepala desa.

Upaya pencarian masih dilakukan oleh pihak Polairud Polda NTT, Basarnas maupun keluarga menggunakan kapal dan perahu motor serta menggunakan peralatan selam.

"hingga saat ini masih melakukan pencarian dan belum menemukan korban," ujar Kapolsek Kupang Barat Iptu Sadikin, Senin (31/5/2021).

FOLLOW US