• Nusa Tenggara Timur

Tersesat 18 Jam di Hutan, Korban Pengeroyokan Pemuda Mabuk di Raknamo Ditemukan Selamat

Imanuel Lodja | Selasa, 08/06/2021 06:33 WIB
Tersesat 18 Jam di Hutan, Korban Pengeroyokan Pemuda Mabuk di Raknamo Ditemukan Selamat Aristo Manao, akhirnya ditemukan wargadalam kondisi lemas, Senin (7/6/2021) siang sekitar pukul 11.50 wita.

katantt.com--Lari menyelamatkan diri ke dalam hutan dari keroyokan pemuda mabuk di Desa Reknamo Kecamatan Amabi Oefeto Kabupaten Kupang, Aristo Manao (20), warga RT 13/RW 10, Kelurahan Bakunase, Kecamatan Kota Raja, Kota Kupang, harus tersesat di hutan selama 18 jam.

Aristo tersesat, setelah dikeroyok oleh sejumlah pemuda mabuk dan melarikan diri di hutan Desa Raknamo, Kecamatan Amabi Oefeto, Kabupaten Kupang pada Minggu (6/6/2021).

Aristo, akhirnya ditemukan warga pada Senin (7/6/2021) siang sekitar pukul 11.50 wita.

Kejadian itu, bermula pada Minggu (6/6/2021) di mana korban Aristo dan temannya Heny Maibana (29), warga Jalan Tifa, Kelurahan Fatufeto, Kecamatan Alak, Kota Kupang rekreasi ke lokasi Bendungan Raknamo, Kabupaten Kupang.

Usai rekreasi sekitar pukul 17.30 Wita, keduanya pulang dengan berboncengan sepeda motor.

Namun, saat itu ada sekelompok pemuda yang berjumlah delapan orang, diduga mabuk minuman keras menghadang mereka.
Tanpa banyak bicara, Aristo pun dianiaya para pemuda itu.

Aristo yang ketakutan, lari menuju ke dalam hutan di wilayah Desa Raknamo.

Teman Aristo yang bernama Heny kabur dengan sepeda motor dan kemudian melaporkan kejadian itu ke polisi.

Polisi yang menerima laporan, langsung mendatangi lokasi kejadian dan melakukan pencarian terhadap korban dan para pelaku.

"Pencarian terhadap korban hingga tadi malam pukul 24.00 Wita, tapi belum ditemukan," ujar Kapolsek Kupang Timur, Iptu Victor Hari Seputra, SPi MSi, Selasa (8/6/2021).

Pencarian pun berlanjut sejak Senin (6/6/2021) pagi, mulai pukul 06.30 wita.

Sekitar pukul 11.50 Wita, korban ditemukan oleh polisi di sekitar Bendungan Raknamo dalam keadaan lemah karena lapar dan kehausan serta tidak menggunakan baju.

Saat korban ditemukan, tidak ditemukan luka di tubuh korban.

Korban hanya lemas karena haus dan lapar pada saat korban melarikan diri ke hutan untuk bersembunyi selama satu malam.

Setelah korban ditemukan, korban langsung dibawa rumah warga sekitar bendungan Raknamo dirumah Os Birra untuk diberi makan dan minum.

Korban juga mengaku tidak mengenali para pelaku yang menganiaya korban.

Kuat dugaan para pelaku mabuk meneguk minuman Keras (miras) dan salah mengenali korban karena mengira korban adalah salah satu anggota perguruan PSHT, kemudian menganiaya korban.

Polisi dan warga, kemudian membawa korban ke rumah penduduk sekitar untuk diberi makan dan minum.

Setelah itu, korban dibawa pulang ke rumahnya di Kota Kupang.

"Korban tidak mengenali para pelaku pengeroyokan. Tapi meski begitu, kasus itu tetap diselidiki polisi," ujar Victor Hari Seputra.

 

FOLLOW US