• Nusa Tenggara Timur

Ketua Komisi IV DPRD Kota Kupang Usir Wartawan Saat Adili Kepala BPBD Terkait Tandon Air

Semy Andy Pah | Selasa, 22/06/2021 07:11 WIB
Ketua Komisi IV DPRD Kota Kupang Usir Wartawan Saat Adili Kepala BPBD Terkait Tandon Air Suasana sidang Komisi IV DPRD Kota Kupang saat mengadili Kepala BPBD Kota Kupang, Jemy Didok terkait kebocoran nama-nama oknum DPRD Kota Kupang minta tandon air yang sempat viral di media massa dan media sosial.

katantt.com--Hasrat DPRD Kota Kupang untuk `mengadili` Ketua BPBD Kota Kupang Jemy Didok akhirnya terpenuhi, setelah sempat viral di media sosial dan media massa soal kedok wakil rakyat terhormat yang meminta tandon air.

Bahkan wakil rakyat terhormat ini harus rela menunda sidang berkali-kali karena ketidakhadiran Ketua BPBD  Kota Kupang, Jemy Didok tak memenuhi undangan dewan guna menghadiri sidang.

Sayang, `forum pengadilan` versi Komisi IV DPRD Kota Kupang ini Senin (21/6/2021), harus ternoda oleh aksi pengusiran wartawan oleh Ketua Komisi IV DPRD Kota Kupang, Maudy Dengah.

Anggota DPRD Kota Kupang asal Fraksi Partai Demokrat ini berang dan langsung mengusir wartawan yang sedang meliput rapat komisi.

Awalnya rapat Komisi IV DPRD Kota Kupang, berjalan lancar dengan agenda klarifikasi daftar penerima tandon air yang viral di media massa dan media sosial dalam sepekan ini.

Anggota Komisi IV DPRD Kota Kupang meminta Kepala BPBD Kota Kupang, Jemy Didok berterus terang dan transparan mengungkap daftar nama penerima tandon, agar tidak ada saling curiga di internal DPRD Kota Kupang.

Namun karena Kepala BPBD Kota Kupang, Jemt Didok tidak memiliki dokumen daftar penerima nama yang lengkap sehingga diminta untuk menyebutkan nama-nama anggota dewan yang menerima tandon air.

Daftar nama anggota DPRD kota Kupang yang viral di media massa dan media sosial, hanya 8 orang yang terdaftar, namun tiga anggota lainnya tidak terdaftar, padahal mereka pun menerima tandon untuk dapil masing-masing.

Sehingga mereka ingin daftar nama penerima tandon disebutkan dalam rapat komisi agar transparan dan tidak ada saling mencurigakan dalam lembaga tersebut.

Sebelumnya, Anggota fraksi Golkar, Alfred Djami Wila meminta agar kepala BPBD membeberkan daftar nama penerima tandon, khusus anggota komisi IV, agar tidak ada saling mencurigai dalam ruang komisi.

“Kami minta pak kepala BPBD agar transparan dalam permasalahan tandon,  jika memang nama-nama penerima tandon secara detail belum ada, maka sekarang cukup membeberkan penerima tandon khusus untuk anggota komisi IV saja, apakah memang hanya 8 orang, atau kah kita semua dapat, sehingga kita tidak saling mencurigai dan yang lain terkesan mencuci tangan” seru Alfred.

Setelah kata “mencuci tangan” yang diungkapkan Alfred Djami Wila, ruangan Komisi IV DPRD Kota Kupang sontak gaduh, karena ketua komisi IV DPRD kota kupang, Maudy J Dengah, ST

Tidak menerima pernyataan “cuci tangan” yang diungkapkan oleh Alfred Djami Wila tersebut, dan ketua Komisi langsung menunjuk wartawan agar segera keluar dari ruang komisi, agar tidak ada yang meliput pertengkaran antara anggota komisi.

Wartawan keluar, wartawan keluar ini persoalan internal dengan suara keras Ketua Komisi IV DPRD Kota Kupang, Maudy Dengah, sambil mengusir beberapa wartawan yang sedang meliput rapat komisi dengan mitra BPBD tersebut.

Namun, wartawan tidak ada satupun yang merespon, sehingga Ketua komisi tetap mengusir wartawan di ruangan tersebut.
“Media keluar, media tolong keluar”, serunya.

Tetap saja tidak ada satupun wartawan yang merespon karena secara resmi dari awal rapat komisi terbuka untuk umum.

Kepala BPBD Kota Kupang, Jemy Didok dalam rapat tersebut menyebutkan sejumlah anggota dewan minta jatah tandon, salah satu anggota dewan yang disebut yakni Ketua Komisi IV DPRD Kota Kupang asal Fraksi Partai Demokrat, Maudy Dengah beserta satu anggota komisi itu.

Sebelumnya beredar di media sosial nama-nama yang tertera dalam daftar selebaran bertanda tangan dan stempel resmi BPBD yang menyebutkan sejumlah anggota komisi IV antara lain Epi Seran, Walde Taek, Alfred, Bai Dima, Livingstone Kadja, Diana Bire, Ricard Odja, dan Pak Kana meminta jatah bantuan tandon.

 

 

FOLLOW US