• Nusa Tenggara Timur

Ratusan Siswa Bintara Polri Jalani Pendidikan dengan Kurikulum Presisi

Imanuel Lodja | Senin, 26/07/2021 12:37 WIB
Ratusan Siswa Bintara Polri Jalani Pendidikan dengan Kurikulum Presisi Wakapolda NTT, Brigjen Pol Ama Kliment Dwikorjanto menyematkan tanda siswa kepada perwkilan siswa sebagai tanda pembukaan pendidikan siswa bintara Polri selama tiga bulan di SPN Polda NTT.

katantt.com--Sebanyak 230 siswa bintara Polri gelombang I TA 2021 segera menjalani masa pendidikan sejak Senin (26/7/2021) hingga 22 Desember 2021.

Para siswa bintara Polri ini akan menjalani pendidikan selama lima bulan dengan kurikulum baru.

"Walau pendidikan hanya lima bulan, namun materi dipadatkan dan menggunakan kurikulum baru seperti wawasan kebangsaan dan informasi mengenai tugas dan fungsi kepolisian," kata Wakapolda NTT, Brigjen Pol Ama Kliment Dwikorjanto usai pembukaan pendidikan pembentukan bintara Polri TA 2021 di SPN Polda NTT, Senin (26/7/2021).

Para siswa ini akan dididik oleh 94 orang pendidik dan 24 orang pengasuh. Proses pendidikan pun dilakukan secara offline dan siswa diasramakan dengan protokol kesehatan yang sangat ketat.

"Sebelum mereka masuk ke lembaga pendidikan, para siswa menjalani swab antigen dan PCR sehingga kita sudah pastikan kalau mereka yang masuk mengikuti pendidikan di SPN Polda NTT sehat dan bebas dari covid 19," tandasAma kliment.

Para siswa juga sudah menjalani vaksinasi sebagai salah satu syarat masuk ke lembaga pendidikan.

Kurikulum yang diberikan pun berbeda dengan sistem pendidikan sebelumnya. Selama satu bulan ke depan, ratusan siswa ini akan mengikuti pendidikan dasar sabhara dan pendidikan lainnya termasuk latihan.

"Kendati pendidikan mereka hanya sampai di bulan Desember atau hanya lima bulan namun tidak mengurangi kualitas karena sistem pendidikan yang dipadatkan," tambahnya.

Kepala Lemdiklat Polri. Komjen Pol Prof Dr. H Rycko Amelza Dahniel, MSi mengatakan bahwa pendidikan tahun 2021 ini dilaksanakan dalam situasi pandemik Covid-19 dengan sistem tatap muka atau on campus.

"Pertimbangannya bahwa sistem on campus bisa mengelola seminimal mungkin penularan dan penyebaran Covid-19 selama pendidikan berlangsung," ujarnya.

Namun perlu digelorakan disiplin protokol kesehatan, jangan lengah, jangan kendor dan tuntaskan vaksinasi bagi peserta didik dan pengasuh.

Perlu pula dipastikan kalau fasilitas pendidikan dan asrama telah memenuhi disiplin protokol kesehatan.

"Jangan sampai terjadi kampus-kampus Polri justru menjadi episentrum penyebaran dan klaster covidc19. Jadikan disiplin protokol kesehatan menjadi bagian dari budaya kehidupan yang baru," tambahnya.

Untuk pertama kali di tahun 2021 ini diterapkan penguatan kurikulum baru yakni kurikulum presisi sebagai penjabaran program transformasi Polri yang presisi guna menjawab tantangan Polri kekinian.

Hal ini berkaitan dengan pembangunan karakter kebangsaan, pemahaman sejarah perjuangan dan pembentukan negara Indonesia, hakekat fungsi polisi, Kebhinekaan termasuk menjawab tantangan perubahan sosial kehidupan masyarakat dalam revolusi industri 4.0 menuju masyarakat 5.0.

Di tahun 2021 juga dilakukan bersamaan antara pendidikan reguler dengan sumber biaya APBN dan pendidikan hibah sumber dana APBD.

Ada 10.650 peserta didik reguler dan 4.636 peserta didik sumber hibah yang berasal dari Papua, Papua Barat, Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan, Bangka Belitung dan Jawa Timur sehingga secara keseluruhan ada 15.286 orang peserta didik terdiri dari 14.609 pria dan 677 orang wanita.

Ribuan peserta didik ini menjalani pendidikan di 36 satuan pendidikan yakni 31 SPN di seluruh Indonesia, Sepolwan, Pusdik Brimob, Sabhara, BInmas dan Polair. Peserta didik reguler dan hibah akan dididik bersama dan disebar pada 31 SPN.

Untuk itu perlu mewujudkan kampus yang sehat, aman, pusat keunggulan, tempat favorit dan prestasi.

Selain itu, membangun kampus dengan kurikulum kekinian dan menjawab tantangan tugas, struktur kuat, melaksanakan pendidikan integrasi TNI dan Polri di semua jenis jenjang pendidikan serta mewujudkan pendidikan tinggi kepolisian yang inklusif untuk umat manusia.

Pembukaan pendidikan siswa bintara Polri ditandai dengan penyematan tanda siswa kepada perwakilan siswa oleh Wakapolda NTT, Brigjen Pol Ama Kliment Dwikorjanto.

 

 

FOLLOW US