• Nusa Tenggara Timur

Serangan Jantung, Pensiunan Dosen di Kupang Tewas di Kebun

Imanuel Lodja | Rabu, 01/09/2021 12:25 WIB
Serangan Jantung, Pensiunan Dosen di Kupang Tewas di Kebun Tim medis di Rumah Sakit St. Carolus Boromeus Belo, saat melakukan pemeriksaan medis terhadap jenasah korban di lokasi kejadian sebelum jenasah dievakuasi Polsek Maulafa.

katantt.com--Penemuan mayat terjadi lagi di kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) Selasa (31/8/2021) petang. Kali ini sosok mayat yang merupakan pensiunan dosen ditemukan di sebuah kebun di RT 025/RW 008, Kelurahan Fatukoa, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang.

Mayat yang ditemukan diidentifikasi adalah Dr ST, MPd (67) yang merupakan warga RT 026/R2 010, Kelurahan Maulafa, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang.

Korban yang berasal dari kabupaten Flores Timur ditemukan sekitar pukul 17.30 wita.

Saat itu ada warga yang melintas di lokasi kejadian masing-masing Yumina Banoet-Tobe (44), warga RT 23/RW 08, Kelurahan Fatukoa dan Ade Lassa (30), warga RT 24/RW 08, Kelurahan Fatukoa, Kecamatan Maulafa.

Sekitar pukul 15.00 wita, kedua warga ini melintas di lokasi kejadian dan melihat nyala api di kebun milik korban.

Keduanya melihat korban sementara duduk di pinggir jalan dan saat itu korban meminta bantuan kedua warga ini untuk membantu memadamkan nyala api karena nyala api semakin besar.

Saat itu korban sedang membersihkan kebun dengan cara membakar. Yumina Banoet-Tobe dan Ade Lassa kemudian memadamkan nyala api hingga ke bagian ujung kebun. Selanjutnya keduanya kembali ke posisi korban duduk.

Namun saat keduanya datang, korban sudah dalam posisi tertidur terlentang dan tidak sadarkan diri.

Yumina Banoet-Tobe dan Ade Lassa kemudian mencoba membangunkan korban dengan cara memanggil korban namun korban tidak bangun.

Kedua warga tersebut kemudian memberitahukan ke warga sekitar lokasi kejadian dan bersama-sama mengecek kondisi korban yang tidak juga sadarkan diri.

Miguel Fernandez (35), salah satu kerabat korban yang juga warga RT 26/RW 10, Kelurahan Maulafa mengaku mendapat kabar soal kondisi korban sekitar pukul 16.00 wita.

Miguel dan kerabat korban yang lain, Simon Sili Tokan kemudian datang ke lokasi kebun korban di Kelurahan Fatukoa dan mereka menemukan korban sudah tidak bergerak.

Mereka juga mendapati tubuh korban sudah tidak bernyawa dan dikerumuni semut pada bagian wajah.

Mereka kemudian menginformasikan kepada istri dan anak serta keluarga korban terkait kondisi korban.

Bhabinkamtibmas Kelurahan Fatukoa Bripka Endy S. Boko kemudian melaporkan ke piket SPKT Polsek Maulafa sehingga polisi mengamankan lokasi kejadian dan memasang garis polisi.

Sekitar pukul 17.50 Wita, istri dan anak korban tiba di lokasi kejadian dan langsung membawa korban ke rumah sakit St. Carolus Boromeus Belo, Kota Kupang.

Korban yang sudah meninggal ditangani petugas medis Rumah Sakit St. Carolus Boromeus Belo, Kota Kupang.

Diperoleh informasi kalau korban ke kebun seorang diri menggunakan sepeda motor sekitar pukul 14.00 wita.
Korban mulai membersihkan kebun dengan cara membakar rumput.

Saat pemeriksaan medis di Rumah Sakit St. Carolus Boromeus Belo, Kota Kupang, tidak ditemukannya tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.

"Kemungkinan kematian korban murni akibat serangan gagal jantung karena korban mengalami kelelahan saat bekerja seorang diri di kebun," tandas Kapolsek Maulafa, AKP Jerry O Puling, AMd, Rabu (1/9/2021).

Keluarga korban pun menerima kematian korban dengan membuat surat pernyataan tidak membuat laporan polisi dan surat penolakan otopsi diwakili oleh Miguel Fernandez yang juga merupakan anak mantu korban.

 

FOLLOW US