• Nusa Tenggara Timur

Dekranasda NTT Gandeng PT MOI Terapkan Standar Operasional Produser Kelor NTT

Semy Andy Pah | Senin, 06/09/2021 15:21 WIB
Dekranasda NTT Gandeng PT MOI Terapkan Standar Operasional Produser Kelor NTT Ketua Dekranasda NTT, Julie Sutrisno Laiskodat didampingi didampingi Wakil Ketua Dekranasda NTT, Maria Djogo Nae Soi dan Owner PT Moringga Organik Indonesia (MOI), Dudi ketika memberi keterangan pers di aula Dekranasda NTT.

katantt.com--Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi NTT menggandeng PT Moringga Organik Indonesia (MOI) menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) produk kelor asal NTT. Selain itu, Dekranasda NTT berupaya menjadikan Provinsi NTT sebagai provinsi kelor dan penyuplai kelor terbesar di Indonesia.

"Dekranasda NTT akan menggandeng PT MOI dengan menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) agar menghasilkan kualitas yang baik bukan hanya berorientasi pada kuantitas," jelas Ketua Dekranasda provinsi NTT, Julie Sutrisno Laiskodat, Minggu (5/9/2021).

Dengan adanya kerjasama ini kata Julies, MOI akan akan melatih bagaimana pola menanam sampai dengan kemasannya, ada standarisasi yang harus diikuti, agar di dalam impian nantinya yang bisa diwujudkan.

"Kelor di NTT sabgat memiliki kualitas paling terbaik di dunia sehingga target Dekranasda NTT harus bisa memberikan suplay kelor ke seluruh dunia," ujarnya.

Anggota DPR RI Partai Nasdem asal dapil NTT-1 ini menambahkan bahwa Dekranasda NTT, akan memfasilitasi semua kabupaten dan kota yang mempunyai potensi kelor yang baik.

"Ada permasalahan yang dihadapi masyarakat NTT pada umumnya adalah stunting dan gizi buruk. Saya selalu mensosialisasikan tentang kelor, yang mempunyai kandungan gizi yang lengkap," katanya.

Menurut Julie, kelor bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan gizi sehari-hari tetapi juga untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat. Dekranasda NTT pun sudah mempunyai program yaitu moringga untuk keluarga, jadi semua produk atau bahan makanan di rumah tangga, harus ada kelor.

"Karena kelor juga sangat pentingnya bisa membantu untuk mendapatkan pendapatan masayarakat bila kelor digunakan dengan baik bisa menghasilkan uang," tukas Julie.

Banyak para pelaku kelor sudah banyak, tetapi mereka belum memahami bisa tentang standarisasi nutrisi kelor dan pasarannya,jadi kita akan kerja sama dengan MOI ini untuk menggunakan standarisasi untuk mengolah kelor, standar tapi internasional.

"Saya sebagai Ketua Dekranasda NTT mempunyqi impian kelor ini bisa mensejahterakan masyarakat NTT dengan kandungan gizi yang lengkap, mengurangi stunting dan gizi buruk, juga untuk membangkitkan UMKM di NTT serta kelor Provinsi NTT bisa masuk di pasar dunia," kata Julie.

Founder dan Owner PT Moringga Organik Indonesia (MOI), Dudi, menjelaskan pihaknya sudah fokus mengurus Kelor sejak tahun 2013 dan di Indonesia dimulai dengan kerjasama dengan Korem 161 Wirasaksi. Namun dalam perjalanan, belum memenuhi target karena ada faktor tekhnis.

Ia mengatakan, bahwa dengan manfaat kelor juga untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan kebutuhan gizi masyarakat dan kesehatan masyarakat.

Dudi, untuk mengembangkan kelor ini memang harus ada syarat dan SOP yang ditetapkan. Harus ada prosedur dan standarisasi yang berkualitas. MOI punya SOP itu,.

Dengan komitmen yang besar oleh Gubernur NTT untuk mengembangkan kelor dan menjadikan NTT sebagai provinsi kelor merupakan hal positif sehingga MOI akan membantu mewujudkan itu dan menjadikan kelor NTT sebagai salah satu suplay utama di MOI untuk export dan diolah untuk dalam negeri.

Kelor NTT sangat baik dengan nutrisi dan gizi yang tinggi, tetapi harus ada standar pengolahan yang baik agar nutrisinya tetap dijaga,dalam luar negeri tidak memiliki juga membeli kelor dengan ukuran secara kilogram," pasalnya.

Menurut Dudi, Provinsi NTT sudah sangat siap untuk menjadi suplay kelor, salah satunya di Pulau Semau Kabupaten Kupang. Ditargetkan pada Desember nanti sudah ada 1 kontainer.

"Intinya adalah NTT sudah siap menjadi menyuplayi kelor berbasih kualitas, jadi bukan hanya berbasis kuantitas tapi bisa jadi ini hal yang luar biasa,” jelasnya.

 

 

 

FOLLOW US