• Nusa Tenggara Timur

NTT Target 10 Emas di PON Papua 2021

Semy Andy Pah | Selasa, 07/09/2021 02:07 WIB
 NTT Target 10 Emas di PON Papua 2021 Wakil Gubernur NTT, Josef A. Nae Soi bersama Ketua KONI NTT, Andre Koreh saat tampil sebagai narasumber pada acara dialog publik.

katantt.com--Kontingen asal Nusa Tenggara Timur menargetkan meraih 10 medali emas pada Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua tahun 2021 mendatang.

"Saat ini KONI mentargetkan 10 medali emas yang didapatkanyakni 6 dari kempo, 2 dari tinju dan 2 dari silat dari 12 cabang olah raga yang diikuti," kata Ketua KONI NTT, Andre Koreh saat tampil sebagai salah satu narasumber bersama Wakil Gubernur NTT, Josef A. Nae Soi pada acara dialog publik di Kupang, Senin (6/9/2021).

Andre Koreh menyampaikan gambaran persiapan atlet NTT yang terlibat dalam cabang olah raga untuk mengikuti PON XX beserta cabang olah.

Sejumlah persiapan sudah dilakukan atlet jauh sebelum perhelatan PON XX dan sudah melewati tahapan seleksi dari tahun 2017 sampai saat ini.

"Kebetulan tahun ini NTT meloloskan 89 atlet yang tersebar pada cabang olahraga yang lolos ke PON XX adalah kempo, tinju, silat, atletik, renang, taekwondo, tarung derajat, wushu, muatay, criket, menembak dan sepak bola," jelas Andre.

Sementara Wagub NTT, Josef Nae Soi menyatakan bahwa memberi dalam kelebihan, itu hal yang biasa, tapi memberi dalam kekurangan, itulah hal yang luar biasa.

Josef menyebut Undang-Undang nomor 3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional sebagai referensi dalam berkolaborasi untuk berpartisipasi dalam ajang nasional PON Papua 2021.

"Sebelum saya menjelaskan soal persiapan, saya harus menjelaskan dulu dari dimensi regulasi, dimensi kontekstual dan dimensi fleksibilitas. Mengapa? Karena ini harus diketahui oleh kita semua. Sistem keolahragaan terdiri dari sub sistem," katanya.

Ia merinci, ada yang namanya pelaku olahraga, ada yang namanya organisasi olahraga, pendanaan olahraga, ada yang namanya sarana dan prasarana, ada yang namanya partisipasi masyarakat dan ada yang namanya organisasi pendukung keolahragaan.

"Sebab itu di dalam kesisteman ini maka dimensi idealnya adalah semua sistem ini harus digerakan untuk menuju suatu sistem keolahragaan yang kita cita-citakan bersama. Itu merupakan substansi dari undang-undang dimaksud," ungkap Wagub Josef

Lebih jauh Josef menjelaskan bahwa sistem keolahragaan itu mempunyai tujuan agar orang berolahraga di mana olahraga sendiri ada tiga yaitu olahraga pendidikan, olahraga rekreasi dan olahraga prestasi.

Sedangkan PON merupakan salah satu contoh olahraga prestasi yang terdiri dari atlet dan organisasi olahraga.

"Organisasi olahraga sendiri adalah induk-induk cabang organisasi olahraga yang dibentuk oleh masyarakat. Kemudian tanggung jawab pemerintah daerah dalam sistem keolahragaan adalah sebagai pengelola olahraga di daerah dan dibantu oleh KONI daerah," ujarnya.

Ia meminta kepada pengurus dari induk organisasi agar duduk bersama ehingga jangan sampai pemerintah mengatakan bahwa ini tugasnya KONI, ini tugasnya induk organisasi.

"Tanggung jawab olahraga sebenarnya pemerintah tetapi didelegasikan kepada induk-induk organisasi yang dikoordinir oleh KONI," tegasnya.

Politisi Partai Golkar ini menegaskan bahwa penyelenggaraan PON Papua 2021 kali ini berbeda dari sisi persiapan jika dibandingkan dengan penyelenggaraan PON sebelumnya.

Ia melihat PON Papua 2021 bisa menjadi sebuah ancaman, ganguan, tantangan atau hambatan tergantung bagaimana mengaturnya.

"PON yang sekarang sangat ketat karena pertama diadakan di Papua, selanjutnya diselenggarakan dalam keadaan Covid-19 yang belum reda. Sebab itu kita dalam mempersiapkan diri kita tetap memperhatikan prestasi olahraga, faktor kesehatan, faktor keamanan dan kenyamanan juga harus diperhatikan," pinta Josef.

FOLLOW US