• Nusa Tenggara Timur

Polda NTT kirim 31 Personil Brimob Kawal Kontingen NTT di PON Papua

Imanuel Lodja | Kamis, 16/09/2021 10:33 WIB
 Polda NTT kirim 31 Personil Brimob Kawal Kontingen NTT di PON Papua Kapolda NTT, Irjen Pol Lotharia Latif melepas personil Brimobda untuk mengawal pagelaran PON XX di Papua.

katantt.com--Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) mengirim 31 orang personil Brimob Polda NTT ke Papua.

Mereka mendapat tugas khusus mengamankan kontingen NTT dalam pergelaran PON XX di Provinsi Papua Oktober 2021 mendatang.

Mereka akan diberangkatkan dalam tiga tahap sesuai pelepasan kontingen NTT. Tiap tahap beranggotakan 10 personil.

Kapolda NTT, Irjen Pol Lotharia Latif menjelaskan, hal ini merupakan perintah Kapolri kepada seluruh Polda untuk melakukan pengamanan terhadap kontingen masing-masing, yang akan mengikuti perhelatan PON XX Papua.

"Pengamanan ini dilakukan dengan kemampuan profesionalisme dan secara humanis, dan kita tekan zero insiden. Apapun itu yang ada baik itu atlit, kontingen dan juga personil itu sendiri," katanya, Kamis (16/9/2021) di Mako Brimob Polda NTT.

Menurut Kapolda Lothairia Latif, pihaknya akan mengamankan kontingen NTT dengan profesional karena penugasan yang sifatnya nasional seperti ini, harus melalui persiapan yang benar.

"Tidak boleh ada kesalahan sedikit pun. Penugasan yang sifatnya nasional seperti ini harus melalui persiapan yang benar, karena kita tidak bisa prediksi tapi kita bisa antisipasi," jelas Lotharia Latif.

Ia menegaskan, bukan karena kerawanan namun lebih kepada pengamanan event nasional yang akan digelar di Papua yang cukup jauh, sesuai amanat bahwa Kontingen atau Provinsi pengamanan internalnya diserahkan ke Polda masing-masing.

"Personil yang kita berangkat berjumlah 31 orang setingkat peleton, dan disana tinggal kita menyesuaikan karena disana juga sudah ada pasukan yang disiapkan oleh Polda Papua. Konsen kita adalah, bagaimana atlit kita aman," ujar Lotharia Latif.

Personil yang mengamankan kontingen NTT pada PON XX Papua sebelum diberangkatkan, telah mengikuti pelatihan selama satu bulan dan latihan praktek serta teori selama dua minggu.

"Kita memang harus seperti itu, tidak boleh over confidence dan ingat semuanya kita harus lakukan dengan profesional," tutup Lotharia Latif.

 

 

FOLLOW US