• Nasional

Demokrat Minta Moeldoko Contohi Wiranto, Edi Sudrajat, SBY dan Prabowo

Semy Andy Pah | Minggu, 03/10/2021 21:39 WIB
 Demokrat Minta Moeldoko Contohi Wiranto, Edi Sudrajat, SBY dan Prabowo Herzaky Mahendra Putra

katantt.com--Sebagai seorang prajurit sejati, maka sejatinya jenderal Moeldoko mencontohi i Jenderal Edi Sudrajat, Jenderal Wiranto, Jenderal Susilo Bambang Yudhoyono dan Letjen Prabowo Subianto yang mendirikan partai sendiri.

"Kami mengingatkan kepada KSP Moeldoko, tempuhlah cara-cara yang demokratis dan beradab. Jika memang ada ambisi jadi presiden, dirikanlah partai sendiri," kata Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra dalam siaran pers yang terima media ini, Minggu (3/10/2021).

Herzaky Mahendra Putra menyebut sudah ada contohnya jenderal mendirikan partai yaitu Jenderal Edi Sudrajat mendirikan PKPI, Jenderal SBY mendirikan Demokrat, Jenderal Wiranto mendirikan Hanura dan Letjen Prabowo mendirikan Gerindra.

"Itulah sejatinya Jenderal, mendayagunakan kemampuan dan sumber daya yang dimiliki untuk tegak berdiri di atas kaki sendiri. Untuk itu, kepada KSP Moeldoko, jika benar mengaku jenderal, dirikanlah partai sendiri. Jangan mengganggu partai orang lain," tandas Herzaky Mahendra Putra.

Ia mengaku di hari Minggu ini, mendapat laporan, banyak kader Partai Demokrat yang turun ke masyarakat untuk melakukan kegiatan vaksinasi gratis.

Namun kata dia, partai Demokrat memandang ulah KSP Moeldoko yang berkoalisi dengan Yusril, bukan hanya terhadap kader Partai Demokrat, tetapi juga kepada Rakyat Indonesia.

"Akhir-akhir ini sudah sangat keterlaluan; melakukan siasat demi siasat jahat, menggunakan proxy para mantan kader Partai Demokrat, untuk mencapai ambisi kekuasaannya, dengan melakukan upaya-upaya pembodohan publik," jelasnya.

Hanya karena jenderal tegas dia, lalu merasa memiliki kuasa untuk membodohi publik. Hanya karena profesor hukum, lalu merasa memiliki kuasa untuk membodohi publik?

"Kami katakan tegas: Rakyat Indonesia Tidak Bodoh. Kader Demokrat Tidak Bodoh. Kami semua tidak bodoh.
#LawanUpayaPembodohan. Kami perlu melakukan perlawanan terhadap mereka, yang menggunakan Pangkat,
jabatan, dan gelar akademiknya, untuk membodohi publik," sambungnya.

Kemarin kata dia, Proxy KSP Moeldoko bernama Hasyim dan Ayu melakukan konpers. Konpers yang telah dirapatkan malam sebelumnya di Jalan Lembang di sebuah rumah dinas milik Angkatan Darat yang masih dikuasai oleh KSP Moeldoko.

Ia meyakini bahwa jika publik tahu, pasti bukan hanya publik, para prajurit pun tidak akan rela. Karena tempat yang suci dan netral itu, dikotori oleh sekelompok orang untuk melakukan siasat jahat, yakni membegal partai politik yang sah dan diakui oleh pemerintah.

"Darah prajurit itu loyal dan setia. Sedangkan pengkhianatan dan pemberontakan, tidak ada tempatnya dalam jiwa dan raga seorang prajurit," sergahnya.

Untuk itu, pada kesempatan ini tegas dia lagi, atas nama para Pengurus DPP Partai Demokrat; tolong diingat, bahwa hanya ada satu kepengurusan Partai Demokrat, yang sah dan diakui pemerintah. Tidak ada dualisme kepengurusan Partai Demokrat.

FOLLOW US