• Nusa Tenggara Timur

Gernas BBI jadi Momentum Kegiatan yang Dikelola BUMDes

Semy Andy Pah | Rabu, 06/10/2021 10:18 WIB
 Gernas BBI jadi Momentum Kegiatan yang Dikelola BUMDes Direktur Investasi Desa daerah Tertinggal dan Transmigrasi Kemendes PDTT Supriadi, VP & CSR small medium enterprise Partnership program PT.Pertmanina (Persero) Arya Dwi Paramia, Kepala Bidang Strategi Pengembangan Ekonomi Kreatif Kemenko-Marves Liz Zeny Merry menjadi pembicara dalam Ngobrol Pintar Akademi Desa dengan Tema Gairah Bangsa Buatan Indonesia melalui BUMDes dan UMKM Go International, Jakarta, Selasa (5/10/2021). (Foto: Mugi/Kemendes PDTT)

katantt.com--Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) bakal dilaksanakan tanggal 12 Oktober 2021 di Samarinda.

Direktur Pelayanan Investasi Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Supriadi memaparkan kebanggan akan kekayaan alam dan produk UMKM yang memiliki keunikan berbeda dengan lainnya, misalnya rempah-rempah dan pariwisata yang mampu bersaing di kancah Internasional.

"Gernas ini perlu adanya regulasi dan momentum agar kegiatan yang dikelola oleh Bumdes ini dapat terus berkelanjutan," kata Supriadi.

Supriadi menambahkan, lebih dari 74.000 desa dengan keunikan yang berbeda perlu diciptakan nilai tambah yang diproduksi oleh UMKM.

Tantangannya belum mampu menyiapkan produk berkualitas yang konsisten, perlunya standarisasi.

Permasalahan pasar, layanan konsumen perlu dikembangkan di area pasar yang lebih luas (Go International).

"Pasar tidak hanya offline namun juga perlu online (daring), hal tersebut yang harus didorong juga melalui Gernas BBI ini," kata Supriadi.

Pembicara dari Kemenko Maritim dan Investasi (Menko Marves), Liz Zeny Mery, Kepala Bidang Strategi Pengembangan Ekonomi Kreatif, mengatakan,. perlunya kordinasi pusat (lintas kementerian/lembaga) dan daerah untuk menggerakkan potensi produk-produk dalam negeri untuk naik kelas di ekosistem digital.

"Digitalisasi tidak hanya bekerja masing-masing. Perlunya sinergisme antar Kementerian misal Kominfo terkait dengan jaringan infrastruktur yang diperlukan," kata Liz.

Liz mengayakan, Bank Indonesia juga perlu mendorong digitalisasi tersebut (e-commerce). Keunikan produk UMKM berpotensi untuk menjadi komoditas unggulan di pasar internasionalkarena faktor keunikan yang tidak ada oleh produk kompetitor lainnya.

Pembicara lain, Arya Dwi Paramita, VP dan CSR Small Medium Partnership PT Pertamina, menyampaikan dukungan BUMN Pertamina dalam dorongan UMKM dan Bumdes dalam SDGs ke-8 dalam kolaborasi mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

"Kerjasama dengan berpedoman pada regulasi dari Kemen BUMN, fokus prioritas tersebut masuk ke dalam prioritas PT Pertamina," kata Arya.

Konsep berkelanjutan, dalam membangun UMKM dan BUMDES, akan menimbulkan multiplier effect ke masyarakat dengan target 10-40 orang yang bisa terbantu per UMKM nya.

Arya melanjutkan pinjaman modal usaha diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi oleh UMKM.

Adanya dukungan pendanaan mikro kecil diharapkan agar UMKM tersebut dapat naik kelas. Pertamina sendiri memiliki target tahunan dalam peningkatan kelas dari UMKM yang ada. Perlu adanya value creation dari UMKM.

Tahun 2020, Pertamina sudah mengadakan Small Micro Digital Fair. Pameran digital yang dilakukan di tahun tersebut bisa dikatakan berhasil.

Adanya digitalisasi membuat batasan pasar menjadi luas tidak hanya terbatas di Indonesia saja namun juga bisa menembus pasar internasional.

"Lebihd ari 32.000 pengunjung yangahdir dalampameran digital di tahun 2020 yang lalu. Potensi pasar inilah yang akan dicoba direplikasi dalam kegiatan Gernas BBI di Samarinda nantinya," kata Arya.

Pelatihan-pelatihan digital perlu dioptimalkan kepada pelaku usaha UMKM sehingga upaya menjangkau pasar inetrnasional dapat diwujudkan. Kaltim identik dengan PT Pertamina.

Rumah BUMN menjadi bukti kehadiran BUMN dalam membantu UMKM yang ada agar dapat terus berkembang. Dukungan Kementerian dengan BUMN akan dapat mewujudkan tujuan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan ini.

Supriadi menambahkan, Kemendes PDTT erperan sebagai Campaign Manager dalam Gernas BBI ini. Fungsi Kemendes sebagai fasilitator dan kolaborator antar kegiatan Kementerian/Lembaga dalam mendorong UMKM ini.

"Termasuk dorongan BUMDES untuk mendorong UMKM agar punya skala ekonomi yang lebih tinggi," imbuh Supriadi.

Kegiatan masyarakat yang belum memiliki kekuatan permodalan akanbisa terbantu dengan adanya BUMDES.

Mandat Kemendes adalah pembangunan dan pemberdayaan masayarakat desa dan memitrakan dengan pihak terkait yang relevan.

Adapun Menko berperan dalam sinergisme antar lembaga. Kualitas, kontinuitas dan pelaksanaan kontrak kerja merupakan harapan dari diadakannya Gernas BBI ini.

 

 

FOLLOW US