• Nusa Tenggara Timur

Melalui RUPS LB, Bank NTT Optimis Raup Rp 2 Triliun untuk Penuhi Ketentuan Modal Inti Minimum

Semy Andy Pah | Senin, 18/10/2021 20:23 WIB
  Melalui RUPS LB, Bank NTT Optimis Raup Rp 2 Triliun untuk Penuhi Ketentuan Modal Inti Minimum Dirut Bank NTT, Alex Riwu Kaho (kedua kanan) didampingi Direksi dan Komisaris Bank NTT saat memberikan keterangan kepada pers usai RUPS LB Bank NTT di Kantor Gubernur NTT, Senin (18/10/2021) petang.

katantt.com--Hari ini, Senin (18/10/2021), PT. Bank NTT kembali menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) di kantor Gubenur NTT membahas lima agenda utama.Lewat RUPS LB kali ini, Bank NTT optimis meraup Rp 2 triliun sehingga memenuhi ketentuan modal inti minimum.

RUPS LB kali ini digelar secara offline dan online, dihadiri Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat selaku pemegang saham pengendali, para pemegang saham, serta Komisaris dan Direksi Bank NTT.

Rapat umum pemegang saham membahas lima agenda utama, diantaranya perubahan nomenklatur Direksi, disesuaikan dengan POJK nomor 12 tahun 2021.

RUPS LB juga membahas laporan Ketua KRN terkait hasil fit and proper test Direktur Pemasaran Dana Bank NTT dan usulan penambahan persentase jasa produksi pengurus dan karyawan Bank NTT.

Terkait pergantian nomenklatur Direksi, Direktur Utama (Dirut) Bank NTT Harry Alexander Riwu Kaho kepada wartawan menjelaskan, nomenklatur Direktur Pemasaran Dana berubah menjadi Direktur Dana dan Treasury, Direktur Umum menjadi Direktur Teknologi Informasi dan Operasional, Direktur Pemasaran Kredit menjadi Direktur Kredit.

Sedangka Direktur Utama dan Direktur Kepatuhan jelas Alex Riwu Kaho tetap atau tidak berubah. Namun perubahan nomenklatur ini juga menyebabkan Direktur Pemasaran Dana Bank NTT hasil fit and proper test tidak jadi dilantik, dan Direktur Umum Yohanis Landu Praing digeser untuk mengisi jabatan tersebut.

"Nomenklatur Direktur Pemasaran Dana berganti menjadi Direktur Dana dan Treasury dan dijabat oleh Pak Yohanis Landu Praing. Ada pergeseran,” kata Alex Riwu Kaho dalam jumpa pers bersama wartawan usai RUPS LB.

Dalam pemenuhan modal inti Bank NTT Rp 3 Triliun pada tahun 2023, Dirut Bank NTT, Alex Riwu Kaho menyebut saat ini sudah mencapai Rp 1,9 triliun, dan pihaknya optimis pada akhir tahun 2021 modal inti Bank NTT mencapai Rp 2 triliun.

"Kita masih membutuhkan Rp 24 miliar, dan dalam RUPS tadi dalam tiga bulan ke depan ada penambahan Rp 47 miliar. Sehingga pada tahun 2021, kita optimis menenuhi ketentuan modal inti minimum Rp 2 triliun,” tegas Alex Riwu Kaho.

Sementara itu, Direktur Kepatuhan Bank NTT Hilarius Minggu menyampaikan, sejauh ini ada sejumlah Kabupaten yang sudah menetapkan Peraturan Daerah (Perda) penyertaan modal inti kepada Bank NTT.

Menurut Hilarius Minggu, daerah yang sudah menetapkan Perda penyertaan modal kepada Bank NTT adalah Kabupaten Kupang, Belu, Malaka, Sumba Timur, Sumba Barat, Sumba Tengah, Manggarai Barat, Manggarai, Manggarai Timur, Ngada, Nagekeo, Ende, Sikka, Lembata, Alor, Sabu Raijua, Kota Kupang dan Rote Ndao.

"Dengan sisa dari Rp 47 miliar akan disetor dari Kabupaten TTU, TTS, Sumba Timur, Sikka, Sumba Tengah dan Flores Timur,” ungkap Hilarius Minggu.

 

FOLLOW US