• Nusa Tenggara Timur

Seribu Lilin Warga Kota Kupang untuk Astrid & Lael Maccabe

Imanuel Lodja | Sabtu, 27/11/2021 07:07 WIB
 Seribu Lilin Warga Kota Kupang untuk Astrid & Lael Maccabe ASTRID MANAFE dan LAEL MACCABEE

katantt.com--Kasus pembunuhan terhadap Astrid Manafe (30) dan bayi yang teridentifikasi Lael Maccabe (1), setelah dilakukan tes DNA menjadi perhatian publik di Nusa Tenggara Timur.

Kasus ini jadi viral di berbagai platform media sosial. Grup-grup facebook dibanjiri postingan turut berdukacita, hingga dukungan terhadap penegak hukum agar cepat mengungkap pelaku dan motifnya.

Tidak hanya itu, netizen Kupang saling mengundang untuk menggelar seribu lilin bagi Astri dan Lael.

Bahkan mereka beranikan diri ke rumah duka di Kelurahan Kelapa Lima, Kota Kupang untuk meminta izin kepada ibu, ayah serta keluarga besar Astri dan Lael untuk mendampingi mereka menggelar aksi tersebut.

Salah satu netizen yang bertemu dan meminta izin keluarga Astri dan Lael adalah, Glend Tsyunami Zakarias.

Ajakan untuk menggelar seribu lilin sebagai aksi peduli itu didukung ratusan anggota grup facebook terbesar Flobamorata Tabongkar dan Viktor Lerik Bebas Bicara-Bicara Bebas.

Dihubungi wartawan, Jumat (26/11/2021)n Glend Tsyunami Zakarias mengatakan, ide untuk menggelar aksi peduli seribu lilin itu dibicarakan dengan beberapa temannya. Setelah bersepakat, mereka menemui ayah kedua korban untuk meminta izin dan dukungan.

"Tujuan dari aksi ini untuk memompa semangat kerja dari pihak kepolisian agar kasus pembunuhan sadis tersebut secepat diungkap. Mirisnya balita yang tidak tahu apa-apa ikut jadi korban," jelasnya.

Menurut Glend Tsyunami Zakarias, selain aksi seribu lilin yang direncanakan digelar Sabtu (26/11/2021) petang besok, juga akan mengajak masyarakat untuk menandatangani petisi dukungan penerapan hukuman mati bagi pelaku.

"Jadi tujuan pembakaran lilin selain sebagai bentuk dukungan dan berduka bagi kedua almarhum, tapi juga sebagai pemberi semangat dan mondorong kepolisian dan kejaksaan untuk menyelesaikan kasus ini. Juga sebagai tanda bahwa kita masyarakat Kota Kupang dan sekitarnya mengawal serta mengawasi kasus ini," katanya.

Terpisah, Jack Manafe yang dihubungi wartawan membenarkan adanya ide dan rencana aksi itu.

Ia mengaku sejumlah warga Kota Kupang yang prihatin dengan kasus ini mendatangi rumah duka dan bertemu dengan Saul Manafe (72), ayah korban.

"Kami berterima kasih atas simpatik warga melalui aksi seribu lilin. Mereka sudah datang meminta izin dan kami izinkan," tandasnya.

Ia berharap aksi tersebut dilakukan secara tertib dan teratur serta tidak menganggu arus lalu lintas maupun aktivitas warga. "Hendaknya aksi ini dilakukan secara singkat dan tidak menganggu," tambahnya.

Ia juga berharap pihak penyelenggara tetap waspada dan berhati-hati agar tidak ada yang menyusupi aksi tersebut dan berlangsung tertib dan aman.

FOLLOW US