katantt.com--PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur (NTT) atau Bank NTT telah menyiapkan berbagai program yang diperuntukkan bagi anak muda agar mau berwira usaha dan menjadi pelopor penggerak ekonomi di Nusa Tenggara Timur.

"Bank NTT sangat mendorong anak muda menjadi wira usaha dengan memanfaatkan talenta yang dimilikinya untuk mau bangkit menjadi pelopor penggerak ekonomi di NTT. Bank NTT telah menggagas dalam program Festival Desa Binaan di tahun 2022 dengan melibatkan lebih banyak peserta (desa Red)," kata Dirut Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho saat memberikan sambutan penandatanganan MoU dan penanaman hortikultura kerjasama dengan 17 mitra bersama Pemkab Sikka, Kamis (2/12/2021).

Ia menyebut program ini lebih menyasar kepada anak muda karena ada begitu banyak anak-anak muda kreatif yang terlibat langsung dalam pengurusan Bumdes di desa-desa di NTT. Selain itu pula, sejumlah kepala desa di NTT didominasi anak muda yang memiliki potensi untuk menggerakkan ekonomi di desa.

"Merangkai potensi-potensi anak muda ini maka Bank NTT kembali menyelenggaran Festival Desa Binaan di tahun 2022 tidak terbatas pada merangsang produk-produk unggulan berbasis industri yang ada di desa-desa termasuk pertanian saja," jelasnya,

Namun lanjut Alex Riwu Kaho, demikian akrab disapa, untuk disain program 2022 yaitu untuk membuka sektor ekonomi yang lebih luas sehingga partisipasi antar sektor-sektor unggulan ekonomi di tiap-tiap desa bisa menjadi suplly chain bagi kabupaten tetangga.

Kehadiran anak muda pelopor penggerak ekonomi ini maka akan berkontibusi besar bagi peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di tengah masa pandemi Covid-19 ini.

Ia menambahkan Bank NTT bahkan telah memberikan modal kerja melalui kredit mikro merdeka bagi kaum muda yang mau berusaha. Termasuk bagi anak muda di Sikka khususnya untuk pengembangan sektor hortikultura yang dilakukan Yance Maring dan mitranya.

"Kami dari Bank NTT sangat mendukung langkah yang pengembangan hortikultura karena ini sangat selaras dengan yang sedang kita kerjakan pengembangan ekonomi di NTT. Hal yang sama kita lakukan guna  memastikan bahwa aktivitas ekonomi yang selama ini terkendala dengan lahan dan akses pembiayaan maka Bank NTT akan menjawab semua kendala itu," jelasnya.

Ia berharap ke depan Kabupaten Sikka dapat menjadi kabupaten percontohan lahan kering irigasi tetes di NTT dan Indonesia Timur. Bahkan menjadi tempat pembelajaran petani muda di NTT yang ingin mengembangkan potensi pertanian di daerahnya.