• Nusa Tenggara Timur

Dua Bulan Berlalu, Jenazah Warga Belu Diotopsi

Imanuel Lodja | Minggu, 05/12/2021 15:20 WIB
Dua Bulan Berlalu, Jenazah Warga Belu Diotopsi Tim dokter dari Bid Dokkes Polda NTT dan Rumah Sakit Bhayangkara Titus Uly Kupang melakukan otopsi jenazah.

katantt.com--Tim dokter dari Bid Dokkes Polda NTT dan Rumah Sakit Bhayangkara Titus Uly Kupang melakukan otopsi jenazah pada Minggu (5/12/2021) di perkuburan keluarga Tulabei di Dusun Fatubesi A, Desa Fohoeka, Kecamatan Nanaet Duabesi, Kabupaten Belu.

Otopsi dilakukan terhadap jenazah Yohanis Taek yang semula ditemukan tewas di pinggir kali kering. Jenazah Yohanis Taek pertama kali ditemukan istri dan anaknya, Kamis (7/10/2021) lalu.

Otopsi dipimpin AKBP dr Edi Syahputra Hasibuan, Sp KF MH.Kes (Kasubiddokpol Biddokes Polda NTT) bersama 2 anggota, Briptu Dhian Neffitasari Umbunay, SKM dan Bripda Saint Valenthino Tefnai, AMd.Kep didampingi Tim Inafis Polres Belu dan disaksikan oleh 3 orang pihak keluarga korban, Kamilis Mau, S.ST, Gaspar Burak dan Adrianus Halek.

Otopsi juga dihadiri Kasat Reskrim Polres Belu, AKP Sujud Alif Yulamlam,SIK, Kasium Polsek Tasifeto Barat, Dapos Satgas Pamtas RI - RDTL Laktutus, Kapospol Laktutus, Kanit Pidum, Kaur Identifikasi, Kanit Res serta anak dan istri serta kerabat dari almarhum.

Otopsi diawali dengan pembongkaran/penggalian kubur oleh pihak keluarga dan jenazah dikeluarkan dari dalam kubur dan dibawa ke tenda otopsi.

Otopsi oleh Tim Biddokes Polda NTT berlangsung hampir dua jam dan usai otopsi jenazah dibawa kembali untuk dikuburkan ditempat semula oleh pihak keluarga.

Dari pelaksanaan otopsi ini, dokter Edy Hasibuan mengakui organ tubuh dari jenazah tidak diambil dan dikirim ke Labfor karena organ tubuh yang hendak diambil sudah menyatu.

Dari pemeriksaan tidak ditemukan hasil sesuai dengan surat yang dibuat oleh keluargan almarhum yakni patah pada tulang leher.

Yohanes Taek (71), warga Dusun Fatubesi A, Desa Fohoeka, Kecamatan Nanaet Duabesi, Kabupaten Belu, NTT ditemukan tewas di pinggir kali kering.

Jenazah korban pertama kali ditemukan istri dan anaknya, Kamis (7/10/2021).

Kasat Reskrim Polres Belu AKP Sujud Alif Yulamlam mengatakan, berdasarkan keterangan dari saksi, MR yang juga istri korban bahwa korban keluar dari rumah untuk pergi ke kebun pada hari Rabu (6/10/2021).

Karena korban tidak pulang sehingga dia pergi mencarinya di kebun.

"Keterangan anaknya korban keluar hanya membawa beras 1 mok, namun karena tidak kunjung pulang maka DL, saksi yang juga anak korban pergi ke kebun unutk mencarinya. Setiba di TKP (kebun), DL sempat keliling mencari korban sambil memanggil nama korban namun tidak ada jawaban," ujarnya.

Karena tidak menemukan ayahnya, saksi DL kembali ke rumah untuk mandi dan mencuci baju.

Lalu kembali lagi ke kebun untuk mencari korban namun belum juga ditemukan.

"Karena masih tak menemukan akhirnya DL memutuskan untuk pulang ke rumah dan memberitahukan kepada ibunya, MR (Istri korban) kalau ayahnya tidak ada di kebun," tambahnya.

MR (Istri Korban) datang kembali ke kebun dan mencari namun hanya melihat anjing dan nasi masih utuh.

MR lalu mencari di pinggiran kali kering dan menemukan korban sudah meninggal.

Penemuan mayat ini kemudian dilaporkan kepada Polsek Anggota Pospol Laktutus. Anggota Polsek bersama Polres Belu lalu mendatangi TKP.
Jenazah korban lalu dibawa ke Rumah Sakit Marianum Halilulik untuk mengetahui penyebab kematian korban.

Hasil visum et repertum (VER) tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Diperoleh informasi kalau beberapa hari lalu pada saat korban mau divaksin tapi tidak bisa diberikan lantaran darah tinggi.

FOLLOW US