• Nusa Tenggara Timur

Gubernur NTT Beri Motivasi Para Lulusan PNK Memiliki Adversity Quotient

Semy Andy Pah | Senin, 06/12/2021 19:09 WIB
Gubernur NTT Beri Motivasi Para Lulusan PNK Memiliki Adversity Quotient Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat foto bersama senat dan wisudawan saat menghadiri Rapat Senat Terbuka Luar Biasa Politeknik Negeri Kupang Dalam Rangka Dies Natalis ke-XVII dan Wisuda Sarjana Terapan serta Ahli Madya tahun 2021 di Auditorium Kampus Politeknik Negeri Kupang.

katantt.com--Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat memotivasi para lulusan Politeknik Negeri Kupang (PNK) untuk memiliki adversity quotient atau kemampuan untuk dapat memiliki daya tahan dalam menghadapi situasi sulit dan tantangan.

"Adversity Quotient harus dimiliki setiap lulusan sarjana dan ahli madya. Itu kemampuan seseorang untuk memiliki daya tahan terhadap tekanan atau kesulitan yang harus dimiliki agar bisa bertahan terhadap tantangan dan kuat membentuk diri, menghadapi kesulitan ketika mengabdi dan melayani masyarakat," kata Viktor Laiskodat, Rabu (6/12/2021).

Penegasan ini diungkapkan orang nomor satu di NTT ini ketika hadir dan memberi sambutan pada Rapat Senat Terbuka Luar Biasa Politeknik Negeri Kupang Dalam Rangka Dies Natalis ke-XVII dan Wisuda Sarjana Terapan serta Ahli Madya tahun 2021 di Auditorium Kampus Politeknik Negeri Kupang.

"Jangan hanya pintar secara IQ atau kecerdasan intelektual tetapi juga adversity question. Itu adalah orang-orang yang tidak cepat putus asa, pekerja keras selalu berpikir tetang solusi pemecahan masalah. Dalam mengerjakan sesuatu jangan berhenti ketika lelah tetapi berhenti ketika sudah selesai mengerjakan," tegas Viktor.

Ia meyakini para lulusan PNK tersebut adalah jajaran generasi muda yang punya nilai juang luar biasa.

"Saya juga butuh generasi muda yang berani terjun dilapangan, tidak pengecut, yang mau belajar untuk bersama pemerintah membangun masyarakat baik melalui sektor pertanian, peternakan, perikakan, pariwisata dan lainnya," ujarnya.

Menurut Viktor, NTT harus berkembang dengan local resources based atau sumber daya alam lokal dari sektor-sektor tersebut.

"Untuk lahan pertanian kita harus dikerjakan dengan cara modern juga. Saya dengar bahwa di PNK sudah ada mesin bubut. Kita mau ke depan akan lahir mesin-mesin yang dihasilkan mahasiswa dan lulusan PNK yang kita gunakan untuk pakai tanam dan panen di seluruh lahan pertanian di NTT," harapnya.

Viktor Laiskodat menambahkan di tahun 2023 seluruh pengolahan lahan pertanian di NTT harus bisa mencapai 500.000 hektare dan ditanam minimal 2 kali begitu dalam setahun.

"Saya ingatkan lagi, semuanya harus kerja dengan baik, profesional, kolaborasi dan sinergi kelembagaan. Jangan kerja sendiri-sendiri. Kampus dan mahasiswa harus terlibat aktif dimasyarakat. Provinsi ini sangat kaya dan harus kita kelola bersama," tandas Viktor.

Pemprov NTT sedang membangun budidaya lobster dan kerapu. "Beberapa hari lalu kita bersama Menteri Perikanan dan Kelautan juga meninjau budidaya lobster di Mulut Seribu. Tahun 2023 kita bermimpi budidaya lobster yang terbesar ada di NTT dan bisa bersaing dengan Vietnam. Harus optimis dan yakin. Kita kerja bersama," sambungnya. (sp/biroadpim/setdantt)

FOLLOW US