• Nusa Tenggara Timur

Pasutri di Lembata Meninggal Usai Konsumsi Ikan Buntal, Tiga Orang Dirawat

Imanuel Lodja | Jum'at, 17/12/2021 09:11 WIB
Pasutri di Lembata Meninggal Usai Konsumsi Ikan Buntal, Tiga Orang Dirawat Salah satu korban keracunan ikan buntal sementara menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah Lewoleba, Kabupaten Lembata.

katantt.com--Dua warga Kabupaten Lembata,  pasangan suami istri harus mereggang nyawa pasca mengkonsumsi ikan buntal.

Selain pasutri ini, tiga warga lain yang merupakan anak dan kerabat korban harus menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah Lewoleba, Kabupaten Lembata.

Dua kerabat lainnya walaupun juga merasakan efek dari mengkonsumsi ikan buntal ini namun tidak sempat dirawat di rumah sakit.

Para warga Desa Beutaran, Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, NTT didiagnosa dokter meninggal karena keracunan pasca mengkonsumsi ikan buntal pada Kamis (16/12/2021).

Pasangan suami istri yang meninggal karena keracunan yakni Urbanus Laot (71) dan istrinya Maria Barek (70).

Korban lain yang dirawat di rumah sakit yakni Bartolomeus Raya Goa (43), yang juga anak kandung korban, Maria Tuto Raya (53) dan Benga Kuta (56) merupakan kerabat korban.

Sedangkan dua warga yang selamat dan tidak sempat dirawat yakni Piner Purek dan Lesti Purek.

Bartolomeus Raya Goa (anak kandung kedua korban) mengaku kalau pada Kamis (16/12/2021) pagi sekitar pukul 08.00 Wita, ia menangkap ikan buntal dan beberapa jenis ikan lainya menggunakan alat tangkap jaring di Pantai Tagawiti, Kabupaten Lembata.

Ia membawa ikan hasil tangkapan tersebut ke lokasi kebun di Mudetei, Kabupaten Lembata.

Bartolomeus Raya Goa menyuruh ibu kandungnya, Maria Barek (korban meninggal dunia) untuk memasak ikan buntal dan beberapa jenis ikan lainnya yang ditangkap.

Selesai memasak ikan tersebut sekitar pukul 11.30 wita, Bartolomeus beserta beberapa orang lainya yang berada di kebun termasuk kedua korban makan siang bersama.

Setelah selesai makan bersama, Bartolomeus dan kedua orang tuanya dan beberapa orang tersebut melanjutkan kegiatan membersihkan kebun.

Sekitar pukul 15.30 wita, saat sementara membersihkan kebun, korban Urbanus Laot merasa lemas dan langsung terjatuh.

Bartolomeus langsung menelpon Edi (keluarga) datang menjemput korban Urbanus Laot dan dibawa ke rumah di Desa Beutaran.

Saat tiba di rumah, mereka langsung mencari obat (ramuan) untuk mengobati Urbanus Laot.

Dua jam kemudian, atau sekitar Pukul 17.00 Wita, korban Maria Barek merasakan hal yang sama seperti Urbanus Laot yakni merasa lemas, mual dan muntah.

Keluarga langsung membawa kedua korban ke Puskesmas Waipukang, Kabupaten Lembata dan dilakukan pertolongan medis.

Namun karena kondisi kedua korban kritis maka petugas medis di Puskesmas Waipukan langsung merujuk kedua korban ke RSUD Lewoleba, Kabupaten Lembata menggunakan mobil pick up milik keluarga korban.

Sekitar pukul 18.00 Wita, kedua pasien tiba di UGD RSUD Lewoleba dan langsung dilakukan pertolongan dan pemeriksaan oleh dokter dan petugas medis yang bertugas di UGD RSUD Lewoleba.

Setelah dilakukan pertolongan medis sekitar 10 menit, dokter Bayu merupakan dokter jaga UGD menyatakan kedua korban meninggal dunia dengan diagnosa meninggal karena keracunan.

Bartolomeus juga mengakui ia dan keluarga termasuk korban sudah sering mengkonsumsi ikan buntal.

Maria Tuto Raya dan Benga Kuya, yang ikut serta mengkonsumsi ikan buntal tersebut juga mengalami hal yang sama yakni merasa lemas, mual dan muntah sehingga pihak keluarga langsung membawa ke RSUD Lewoleba, Kabupaten Lembata.

Mereka langsung mendapatkan pertolongan dan penanganan medis oleh petugas jaga UGD RSUD Lewoleba.

Kasat Reskrim Polres Lembata, Iptu Jhon Blegur, SH yang dikonfirmasi, Jumat (17/12/2021) mengakui kalau pihaknya masih memeriksa saksi-saksi dan menyelidikinya.

FOLLOW US