• Nusa Tenggara Timur

Gara-Gara Pohon Kopi, Ajal Seorang Kakak di Sumba Barat Daya Berakhir di Tangan Adik

Imanuel Lodja | Rabu, 19/01/2022 18:41 WIB
 Gara-Gara Pohon Kopi, Ajal Seorang Kakak di Sumba Barat Daya Berakhir di Tangan Adik Ilustrasi Pembunuhan

KATANTT.COM--Tindak pidana penganiayaan berat yang mengakibatkan korban meninggal dunia terjadi di Kabupaten Sumba Barat Daya, NTT, Selasa (18/1/2022) petang.

Korban penganiayaan, Simon Malo Kiku alias Ama Yana (65), warga Kampung Bondo Buka, Desa Kadi Wano, Kecamatan Wewewa Timur, Kabupaten Sumba Barat Daya.

Ia dianiaya oleh Paulus Mali Sesi alias ama Mon (58), yang juga warga Kampung Bondo Buka, Desa Kadi Wano, Kecamatan Wewewa Timur, Kabupaten Sumba Barat Daya.

Keduanya (korban dan pelaku) adalah saudara kandung. Penganiayaan berujung kematian korban ini terjadi di Kampung Bondo Buka, Desa Kadi Wano, Kecamatan Wewewa Timur, Kabupaten Sumba Barat Daya.

"Benar ada tindak pidana penganiayaan berat yang dilakukan oleh pelaku terhadap korban dengan menggunakan batu gunung," ujar Kapolres Sumba Barat Daya, AKBP Sigit Harimbawan, SIK saat dikonfirmasi Rabu (19/1/2022).

Awalnya sekitar pukul 16.45 wita, korban Simon Malo Kiku alias Ama Yana ke rumah pelaku Paulus Mali Sesi alias Ama Mon.

Korban menanyakan tentang 1 pohon kopi yang berada di belakang rumahnya telah dipotong oleh orang.

Korban mencurigai Modianus Padeda (anak dari pelaku) yang memotong pohon kopi tersebut, karena anak pelaku membuat mainan gasing menggunakan kayu kopi. Hal ini menimbulkan keributan dan pertengkaran antara korban dan pelaku.

Selang beberapa saat datang Marthen Dunga (50), yang juga warga Kampung Bondo Buka, Desa Kadi Wano, Kecamatan Wewewa Timur, Kabupaten Sumba Barat Daya.

Marthen Dunga menjelaskan kalau pada Senin (17/1/2022), ia melihat anak pelaku, Modianus Padeda bersama anak kandung dari korban yang memotong cabang pohon kopi yang sudah kering tersebut.

Korban membenarkan cerita dan kesaksian Marthen Dunga. Pelaku tidak terima sehingga mempertanyakan tuduhan korban pada anak pelaku sebagai pihak yang memotong pohon kopi.

Korban yang emosi langsung memukul pelaku menggunakan tangan sebanyak 1 kali dan mengenai pelipis kanan.

Pelaku tidak terima sehingga pelaku mengambil batu dan melempari korban namun tidak mengenai korban. Pelaku memegang pelipis kanan dan melihat darah mengalir.

Kemudian pelaku mengambil lagi 1 buah batu gunung dan melempar korban dan mengenai kepala korban. Hal ini menyebabkan korban terjatuh karena mengalami luka.

Istri pelaku, Lidia Malo (38) bersama keluarga korban membawa korban ke Rumah Sakit Umum Daerah Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat untuk mendapatkan perawatan medis.

Sekitar pukul 21.30 wita, keluarga korban mendapat kabar dari dokter di RSUD Waikabubak, bahwa korban penganiayaan Simon Malo Kiku meninggal dunia.

Keluarga korban pun melaporkan kejadian tersebut di kantor Polsek Wewewa Timur, Kabupaten Sumba Barat Daya.
Polisi langsung mendatangi TKP mencari saksi untuk diperiksa di Polsek Wewewa Timur.

Pasca mendapat berita bahwa korban meninggal dunia, pelaku Paulus Mali Sesi datang menyerahkan diri ke Polsek Wewewa Timur dalam keadaan luka pada pelipis kanan dan luka gores pada betis samping kaki kiri.

Ia pun dibawa ke Puskesmas Elopada untuk mendapatkan perawatan medis.

Diperoleh informasi kalau kasus ini dilatari masalah 1 pohon kopi milik korban yang berada di belakang rumah korban telah dipotong oleh anak dari pelaku.

Rumah korban dan rumah pelaku juga berdekatan serta masih ada hubungan keluarga yang sangat erat. Korban dengan pelaku bersaudara kandung.

Ketika jenazah korban dibawa ke rumah duka sekitar pukul 01.00 wita, aparat kepolisian menghimbau kepada keluarga untuk tetap tenang dan menjaga situasi agar tetap aman sambil mengurus proses pemakaman terhadap jenasah korban.

Kasus tersebut telah dilaporkan dan ditangani penyidik Polsek Wewewa Timur. Korban juga sudah divisum. Sementara pelaku sudah diamankan di kantor polisi.

"Kasusnya sudah kita tangani dan pelaku sudah kita amankan sambil menunggu proses hukum lebih lanjut," tandas kapolres Sumba Barat Daya, AKBP Sigit Harimbawan.

FOLLOW US