• Nusa Tenggara Timur

Bantu Penanganan Penyakit Thalassemia, PMI NTT Jamin Ketersediaan Stok Darah

Djemi Amnifu | Sabtu, 05/02/2022 07:38 WIB
Bantu Penanganan Penyakit Thalassemia, PMI NTT Jamin Ketersediaan Stok Darah Wagub NTT, Josef Nae Soi yang juga Ketua PMI NTT saat memberikan keterangan kepada wartwan, Jumat (4/2/2022).

KATANTT.COM--Palang Merah Indonesia (PMI) Nusa Tenggara Timur (NTT) menjamin ketersiadaan stok darah untuk membantu penanganan penderita thalassemia.

Thalasemia sendiri adalah penyakit kelainan darah bawaan (faktor genetik) yang ditandai oleh kurangnya protein pembawa oksigen (hemoglobin) dan jumlah sel darah merah dalam tubuh yang kurang dari normal.

"PMI NTT akan senantiasa berusaha menyediakan stok darah bagi para penderita. Sebagaimana kita ketahui bahwa thalasemia adalah penyakit kelainan darah yang diakibatkan oleh faktor genetika sehingga membuat penderita harus melakukan transfusi darah secara rutin," kata Wagub NTT Josef Nae Soi selaku Ketua PMI NTT di Kupang, Jumat (4/2/2022).

Josef menjelaskan, PMI NTT akan berusaha untuk tetap menyediakan stok darah untuk membantu para penderita Thalassemia. "PMI NTT akan senantiasa berusaha menyediakan stok darah bagi para penderita. Sebagaimana kita ketahui bahwa thalasemia adalah penyakit kelainan darah yang diakibatkan oleh faktor genetika sehingga membuat penderita harus melakukan transfusi darah secara rutin," sambung Josef.

PMI NTT jelas Josef, juga mendorong peran aktif POPTI (Perhimpunan Orangtua Penderita Thalassemia Indonesia) NTT dan PMI bersama masyarakat terus berkoordinasi dengan inventarisir data penderita thalasemia untuk menyesuaikan dengan ketersiadaan stok darah.

"Wajib hukumnya kita untuk bantu orang-orang yang menderita thalasemia ini. PMI akan selalu menjamin ketersiadaan stok darah untuk membantu sesama," ucapnya.

Sementara itu, Pembina POPTI NTT, dr. Debora S. Liana menyatakan saat ini terdapat 14 warga NTT yang terdata menderita thalasemia.

"Di Kota Kupang itu ada 8 orang, Malaka 1 orang, TTS 1 orang, Belu 1 orang, Larantuka 2 orang, dan Maumere 1 orang. Kita masih meyakini yakin bahwa jika ada satu orang yang menderita Thalassemia maka pasti ada keluarga lain yang menderita juga, sehingga kita harus terus melakukan skrining," jelas dr. Debora.

"Thalassemia ini tidak ganas seperti kanker darah. Penderita thalasemia bisa bertahan hidup sampai dewasa yang penting melakukan transfusi darah setiap bulan. Penyakit ini juga fapat menimbulkan stunting bagi si penderita ataupun keturunannya. Maka penting sekali untuk ditangani dengan baik," sambungnya.

Ia menambahkan, POPTI NTT sangat berterima kasih kepada PMI NTT yang akan terus menyediakan stok tranfusi darah dan POPTI NTT akan menggandeng PMI untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat NTT tentang penyakit Thalassemia dan cara mencegahnya. (sp/biroadpim/setdantt)

FOLLOW US