• Bisnis

RUPS Bank NTT di Labuan Bajo Sepakati 50% Laba Bersih Dijadikan Tambahan Modal Inti

Djemi Amnifu | Kamis, 17/03/2022 18:06 WIB
 RUPS Bank NTT di Labuan Bajo Sepakati 50% Laba Bersih Dijadikan Tambahan Modal Inti Dirut Bank NTT, Alex Riwu Kaho didampingi seluruh direksi yakni Direktur Teknologi, Informatika dan Operasional, Hilarius Minggu, Direktur Dana dan Treasury, Yohanis Landu Praing, Direktur Kredit, Paulus Stefen Messakh serta Direktur Kepatuhan, Christofel Adoe saat memberikan keterangan pers usai RUPS Bank NTT di Sudamala Resorts Labuan Bajo. Hadir pula seluruh komisaris yakni Komisaris Utama, Juvenile Jodjana serta dua Komisaris Independen yakni Samuel Djoh Despasianus dan Frans Gana.

 

KATANTT.COM--Salah satu keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahunan tahun buku 2021 (RUPS-TB 2021) serta RUPS Luar Biasa tahun 2022 PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur atau Bank NTT di Labuan Bajo, Manggarai Barat menyepakati 50% laba bersih dibukukan sebagai tambahan modal inti minimum.

"Di tahun 2022 sesuai kesepakatan RUPS terdahulu, dalam hal pemanfaatan penggunaan laba dalam rangka memenuhi regulasi, memperkuat modal inti minimum menjadi Rp 3 triliun maka dari laba bersih sebesar Rp 228 miliar maka 50 % dibukukan sebagai deviden dan 50% lagi dibukukan sebagai tambahan modal inti mininum," kata Direktur Utama Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho kepada wartawan di Sudamala Resorts Labuan Bajo, Jumat (17/3/2022).

RUPS Bank NTT ini dipimpin langsung Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat sebagai Pemegang Saham Pengendali, dan dihadiri sebagian besar pemegang saham. Sementara dari pihak Bank NTT, hadir seluruh komisaris dan direksi.

Selain itu, Alex menyebut sejumlah catatan dalam RUPS kali ini yakni Bank NTT dapat melakukan fungsi intermediasi dan kontribusi bagi pembangunan secara fundamental terutama berbasis UMKM dengan memanfaatkan potensi unggulan dan ekonomi daerah benar-benar dilakukan berbasis berkelanjutan.

Dengan demikian jelas Alex, ada peningkatan kualitas dan memperluas jaringan pasar dan memastikan pertumbuhan UMKM benar-benar memberi nilai tambah bagi masyarakat, bagi daerah dan bagi pelaku ekonomi bahkan pertumbuhan ekonomi di kabupaten/kota masing-masing dan Provinsi NTT.

Menurut Alex dari kinerja keuangan sesuai proyeksi dan beberapa beberapa skenario yang dilakukan maka diharapkan tahun 2023 dengan pencapaian kinerja yang baik maka pemenuhan modal inti minimum Rp 3 triliun sudah bisa dipenuhi. Sehingga tahun 2024 sudah ada relaksasi dividend payout ratio dalam peningkatan PAD bagi semua pihak baik pemprov dan Pemkab/Pemkot.

Selain itu kata dia, pemegang saham memberi apresasi atas kinerja Bank NTT meski dalam situasi yang sulit dan penuh tantangan namun ada peluang maupun kekuatan untuk mengantar seluruh proses kinerja Bank NTT mencapai titik yang terbaik di tahun buku 2021.

FOLLOW US