• Nusa Tenggara Timur

Tiga Kali Disentil Presiden Jokowi, Kini Pantai Kelapa Lima jadi Ikon Kota Kupang

Semy Andy Pah | Selasa, 22/03/2022 07:46 WIB
Tiga Kali Disentil Presiden Jokowi, Kini Pantai Kelapa Lima jadi Ikon Kota Kupang Inilah Lopo Pesisir Pantai Kota Kupang sebagai ikon baru Kota Kupang di Kelurahan Kelapa Lima Kecamatan Kelapa Lima, persis di depan Hotel Aston akan diresmikan Presiden Joko Widodo ini menjadi salah satu Ikon Kota Kupang di era Wali Kota Kupang, Jefri Riwu Kore.

KATANTT.COM--Jika tidak aral melintang, besok Rabu (23/3/2022), Presiden Joko Widodo meresmikan Lopo Pesisir Pantai Kota Kupang di Kelurahan Kelapa Lima Kecamatan Kelapa Lima. Lopo yang berada persis di depan Hotel Aston Kupang ini menjadi salah satu Ikon Kota Kupang di era Wali Kota Kupang, Dr Jefri Riwu Kore.

Sebelumnya di lokasi Pantai Kelapa Lima ini menjadi lokasi bagi puluhan pedagang berjualan ikan bakar. Pemandangan kumuh dan kotor seakan bertolak belakang denggn wajah Hotel Aston yang berdiri megah persis di seberang Jalan Timor Raya. Kini, wajah Pantai Kelapa Lima berubah total setelah Wali Kota Kupang, Jefri Riwu Kore menata lokasi yang dulu kumuh ini.

Banyak yang belum tahu, cerita menarik, dibalik pembangunan Lopo Pesisir di Pantai Kelapa Lima ini hingga menjadi ikon baru di Kota Kupang. Kepada media ini, Wali Kota Kupang, Jefri Riwu Kore, Jumat (17/3/2022) mengaku sebelum dibangun lopo, Presiden Joko Widodo pernah tiga kali menyentil lokasi tersebut.

"Bukan dua kali. Tapi pak Presiden Jokowi tiga kali tegur soal lokasi itu. Pertama saat gubernurnya masih Frans Lebu Raya. Teguran kedua dan ketiga kepada pak Viktor (Viktor Bungtilu Laiskodat)," aku Jefri Riwu Kore.

Menurut Jefri, teguran/sentilan orang nomor satu di Indonesia ini disampaikan dalam kunjungan kerja ke Kupang saat menginap di Hotel Aston Kupang.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu memuji keindahan Teluk Kupang dari atas Hotel Aston namun tidak dengan pemandangan di lokasi Pantai Kelapa Lima sebagai tempat bagi pedagang menjual ikan bakar sehingga terkesan kumuh.

Karena itu, sebut Jefri, Presiden Jokowi minta supaya lokasi tersebut ditata yang baik dan pemerintah pusat siap membantu dengan pendanaan.

"Setelah berkoordinasi dengan pak pak gubernur (Viktor Laiskodat Red) saya kemudian memindahkan saudara-saudara kita yang berjualan ikan di situ," ujar Jefri.

Keberhasilan memindahkan puluhan pedagang tanpa ada gejolak dari Pantai Kelapa Lima dikisahkan Jefri Riwu Kore berkat pendekatan ytang dilakukannya. "Saya turun langsung. Saya door to door. Saya berbicara dengan mereka dari hati ke hati," aku Jefri.

Pendekatan Jefri Riwu Kore bukan sebagai seorang pemimpim (Wali Kota Kupang) namun sebagai seorang bapak dengan anak-anaknya. Alhasil hanya dalam waktu dua bulan lapak-lapak yang terbuat dari seng dan bebak dibongkar dengan sendirinya oleh para pedagang.

Kehadiran ikon baru di Kota Kupang ini, Jefri Riwu Kore minta supaya warga Kupang Kupang memanfaatkan dan menikmatinya. Namun yang paling penting adalah membantu Pemerintah Kota Kupang dalam menjaga keamanan dan kebersihan di fasilitas-fasilitas umum yang sudah dibangun ini.

"Kebersihan yang paling penting karena yang nanti jadi ikon kota itu adalah kebersihannya. Apalagi kalau kita kotor-kotor begitu, orang bilang percuma e pemerintah sumbang bagus-bagus baru kotor-kotor begitu," kata Jefri dengan logat Kupang kental.

Orang nomor satu di Kota Kupang ini pun menambahkan bahwa ada berapa kelanjutan dari pembangunan yaitu pembangunan Koridor 3 Kota Kupang. Sayangnya, terkendala lahan sehingga untuk sementara dihentikan sebelum klaim antar dua pihak diselesaikan.

"Jadi kementerian mau bangun tapi orang datang baribut (ribut) jadi dong sonde berani. Harusnya su jadi koridor 3 itu, bagus koridor 3. Jadi Kota Kupang itu jadi bagus," ujarnya masih dengan logat Kupang.

FOLLOW US