• Nasional

Hadapi Ancaman Radikal-Terorisme di Sektor Pelayaran, BNPT Teken PKS dengan Pelni

Imanuel Lodja | Selasa, 29/03/2022 21:52 WIB
Hadapi Ancaman Radikal-Terorisme di Sektor Pelayaran, BNPT Teken PKS dengan Pelni Kepala BNPT, Komjen Pol Boy Rafli Amar memberikan cinderamata kepada Direktur Utama PT. Pelni (Persero), Tri Andayani saat Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara BNPT dan PT Pelni.

KATANTT.COM--Indonesia menjadi salah satu negara yang terkena dampak transnasional ideologi, yang mengancam keamanan negara.

Penyebaran paham ideologi saat ini banyak dilahirkan oleh organisasi teroris dunia, yang penyebarannya bisa dilakukan dari sisi apapun.

Untuk memperkuat keamanan bagi masyarakat salah satunya di sektor pelayanan transportasi laut, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), dan PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Persero menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dalam rangka pencegahan tindak pidana terorisme di lingkungan PT. Pelni dan sektor pelayaran.

PKS ditandatangani oleh Sekretaris Utama BNPT Mayjen TNI Dedy Sambowo dan Direktur Utama PT. Pelni (Persero), Tri Andayani, yang disaksikan langsung oleh Kepala BNPT, Komjen Pol Boy Rafli Amar, MH beserta seluruh Pejabat Tinggi Madya dan Pratama di lingkungan BNPT, juga ajaran direksi PT Pelni, di Kantor BNPT Sentul, Jawa Barat.

Diungkapkan Boy Rafli, banyak anak muda yang menjadi korban propaganda ideologi radikal. Kelompok radikal kian mengembangkan semangat intoleransi.

Kelompok terorisme sampai hari ini juga terus mengembangkan sayapnya melakukan propaganda dengan sering mengaitkan agama untuk kepentingan mereka.

Tidak dipungkiri, dalam aktivitas pelayanan transportasi laut juga menjadi pintu masuknya ideologi radikalisme.

Untuk itu, mantan Kapolda Papua tersebut menyambut baik PKS BNPT dengan unsur perusahaan negara untuk menciptakan pelayanan dan keamanan bagi setiap rakyat Indonesia dengan deteksi dini.

“Ideologi ini tidak pilih-pilih bisa kemana saja, pencegahan ini memang harus totalitas kita bangun bersama seluruh elemen, terlebih PT Pelni melayani konektivitas masyarakat dari satu wilayah ke wilayah lain melalui pelayanan transportasi laut, dikhawatirkan terkoneksi dengan global. Kita tidak ingin ada agenda global memecah belah Indonesia. Karenanya perlu kesadaran kolektif bangsa Indonesia, agar segala yang berkaitan dengan ideologi terorisme bisa diantisipasi sedini mungkin,” jelasnya.

Terjalinnya PKS dengan BNPT, Direktur Utama PT. Pelni (Persero), Tri Andayani, mengungkapkan sinergi dalam pencegahan radikalisme dan terorisme ini menjadi langkah awareness di lingkungan perusahaan kami, dan juga menjalankan peran perusahaan pelayaran ini untuk mewujudkan pelaksanaan operasional, mensterilisasi SDM, juga kenyamanan dan keamanan para penumpang.

“PT Pelni sebagai perusahaan pelayaran tentu sangat memperhatikan isu radikalisme dan terorisme di lingkungan internal perusahaan, terutama peran Pelni dimana kami menghubungkan konektivitas Indonesia hingga ke pelosok wilayah kawasan Tertinggal, Terluar, Terdepan dan Perbatasan (3TP). Tentu ini menjadikan PT. Pelni membutuhkan dan kolaborasi dari berbagai pihak termaksud BNPT agar pelaksanaan operasional kami dapat berjalan lancar dan penumpang merasakan kenyamanan dan keamanan dalam perjalanan,” kata Tri.

Tri Andayani atau akrab disapa Anda, menyampaikan terima kasih kepada BNPT atas kolaborasi yang dijalankan ini untuk mencegah radikalisme dan tindak pidana terorisme di lingkungan PT Pelni.

“Saat ini Pelni memiliki kurang lebih 5.000 pegawai yang tersebar di darat dan laut. Untuk memastikan bahwa seluruh pegawai Pelni mendukung paham kebangsaan dan nilai-nilai Pancasila, hari ini kami memperkuat hubungan dengan pihak BNPT demi menutup ruang gerak atas paham radikal dan tindak terorisme di lingkungan PT Pelni,” ungkap Anda.

Pelni sebagai Perusahaan Badan Usaha Milik Negara yang bergerak pada bidang transportasi laut hingga saat ini telah mengoperasikan sebanyak 26 kapal penumpang dan menyinggahi 76 pelabuhan serta melayani 1.058 ruas.

Selain angkutan penumpang, Pelni juga melayani 44 trayek kapal perintis yang menjadi sarana aksesibilitas bagi mobilitas penduduk di daerah 3TP di mana kapal perintis menyinggahi 285 pelabuhan dengan 3.695 ruas.
Pelni juga mengoperasikan sebanyak 16 kapal rede.

Sedangkan pada pelayanan bisnis logistik, kini Pelni mengoperasikan 10 trayek tol laut serta 1 trayek khusus untuk angkutan ternak.

Kegiatan-kegiatan yang disepakati dalam PKS BNPT dan PT. Pelni (Persero) meliputi pertukaran data dan informasi dalam rangka pencegahan terorisme, pendampingan penyusunan pedoman internal terkait pencegahan terorisme.

Menyelenggarakan pelatihan terkait pencegahan terorisme. Sosialisasi terkait pencegahan terorisme yang terdiri dari kontra radikalisasi dan perlindungan sarana dan prasarana.

Kerjasama penyelenggaraan tanggung jawab sosial dan lingkungan sesuai dengan program kerja dan kegiatan lainnya yang memungkinkan dilaksanakan.

FOLLOW US