• Nusa Tenggara Timur

Dua Hari Pemeriksaan Kesehatan, 355 Casis Bintara Polri Gugur

Imanuel Lodja | Rabu, 20/04/2022 08:32 WIB
Dua Hari Pemeriksaan Kesehatan, 355 Casis Bintara Polri Gugur Kapolda NTT, Irjen Pol Setyo Budiyanto

KATANTT.COM--Proses penerimaan terpadu Polri Polda NTT TA 2022 mulai melaksanakan pemeriksaan kesehatan sejak Senin (18/4/2022).

Pemeriksaan bagi calon siswa (casis) bintara Polri Polda NTT dilakukan hingga 28 April 2022 mendatang.

Pemeriksaan kesehatan tahap I dipusatkan di Bid Dokkes Polda NTT menggunakan gedung hemodialisa Rumah Sakit Bhayangkara Kupang.

Sementara pemeriksaan kesehatan bagi calon taruna Akpol baru dilakukan pasca lebaran atau mulai 7-11 Mei 2022.

Khusus untuk casis bintara Polri setiap hari dilakukan pemeriksaan bagi 450 orang casis. Hingga Selasa (19/4/2022) tim pemeriksa kesehatan sudah memeriksa 900 orang peserta.

Selama dua hari ini tercatat ada 541 orang lulus tes kesehatan terdiri dari 415 orang casis pria dan 116 orang casis wanita.

Sementara itu ada 355 orang yang gugur karena tidak memenuhi syarat kesehatan yakni 286 orang pria dan 69 orang casis wanita.

Pada pemeriksaan kesehatan hari I, Senin (18/4/2022) ada 281 casis memenuhi syarat kesehatan terdiri dari 217 orang pria dan 64 orang wanita.

Sebanyak 169 orang tidak memenuhi syarat terdiri dari 136 orang pria dan casis wanita 33 orang.

Pada hari kedua, Selasa (19/4/2022), sebanyak 260 orang lulus terdiri dari casis pria 198 orang dan wanita 62 orang.

Ada 186 orang casis yang tidak memenuhi syarat terdiri dari pria 150 orang dan wanita 36 orang.

Dihari ketiga, Rabu (20/4/2022) dilanjutkan pemeriksaan bagi 450 orang casis pria dan wanita.

Pemeriksaan kesehatan meliputi pemeriksaan fisik, THT, tensi, kesehatan mulut dan gigi, mata, tinggi dan berat badan,

Sebanyak 5.453 peserta mendaftarkan diri mengikuti seleksi terpadu Polri (Akpol/Bintara) TA 2022 di Polda NTT.

Jumlah ini terdiri dari 5.196 calon bintara Polri yakni 4.257 orang pria dan 938 orang wanita dan 257 calon Akpol terdiri dari 188 orang pria dan 69 orang wanita.

Namun terverifikasi 4.091 orang terdiri dari 4.003 bintara yakni 3.371 orang pria dan 632 orang wanita, 88 orang calon taruna Akpol yakni 80 orang pria dan delapan orang wanita.

Tingginya animo pendaftar ini karena Polri membuka penerimaan untuk beberapa jalur pada penerimaan bintara yakni polisi tugas umum (PTU), Brimob, Bakomsus TI, Polair, tenaga kesehatan, bintara musik, bintara Labfor dan bintara logistik.

Selain menerima lulusan SM/SMK juga diterima lulusan DIII, DIV dan S1 untuk beberapa jalur penerimaan.

Kapolda NTT, Irjen Pol Drs Setyo Budiyanto, SH MH sebelumnya menitipkan banyak pesan dan harapan penting.

Kapolda NTT Irjen Pol Setyo Budiyanto mengingatkan bahwa sumpah oleh panitia, orang tua/wali dan peserta sangat berarti karena ada hal integritas dari dalam diri masing-masing.

"Jika dalam pelaksanaannya tidak ada integritas maka (sumpah) sia-sia belaka," ujarnya.

Dikatakan bahwa Polri memanggil lulusan SMA/SMK dan sarjana untuk ikut peluang menjadi taruna/i Akpol dan bintara Polri. "Ada kesempatan dan ini menjadi pilihan," ujarnya.

Kepada peserta, Kapolda NTT Irjen Pol Setyo Budiyanto mengingatkan agar mempersiapkan diri dengan baik untuk belajar dan berlatih.

Menurutnya, peserta sudah harus siap secara fisik dan mental serta moril sehingga peserta ikut seleksi karena desakan orang tua atau wali atau coba-coba atau untung-untungan.

"Saya berharap bahwa peserta yang ikut betul-betul karena motivasi untuk ikut seleksi," ujarnya.

Bagi orang tua dan wali, ada harapan agar anak-anak bisa lulus seleksi dengan baik, lancar, lolos dan lulus.

"Tapi ini adalah seleksi, ada yang diterima dan ada yang gagal sebagai proses alamiah dan natural. Seleksi lah yang akan menentukan siapa yang lulus dan lolos dan saya berharap orang tua agar memahami situasi," ujarnya.

Untuk itu, orang dan peserta harus menyiapkan mental dan moril untuk kalah dan menang. "Jika tidak siap (kalah dan menang) maka cenderung berbuat hal yang dilarang. Saya minta orang tua mengawasi proses seleksi ini," harapnya.

Selain itu, Setyo Budiyanto mengharapkan proses seleksi benar-benar bersih, transparan, akuntabel dan humanis.

Orang nomor satu di Polda NTT ini minta seluruh panitia melaksanakan proses seleksi dengan penuh tanggungjawab sesuai prosedur dan ketentuan karena menggunakan sistem one day service.

"Hindari penyimpangan dan pelanggaran. Anggap saja semua peserta dan orang tua adalah keluarga kita sehingga proses harus humanis," tandasnya.

Ia mengharapkan anggota Polri hasil seleksi Polda NTT yang lulus adalah yang benar-benar mempunyai kualifikasi dan mampu secara fisik, akademik dan intelektual.

"Tunjukkan yang terbaik karena Polri ingin hasil didikan benar-benar menjalankan tugas dengan baik karena polisi harus bisa menyesuaikan dalam segala hal," tambah mantan Direktur Penyidikan KPK ini.

Jenderal polisi bintang dua ini juga berharap proses seleksi berlangsung tertib tanpa keluhan serta perlu memperbaiki kekurangan saat seleksi tahun sebelumnya sehingga lebih baik.

FOLLOW US