• Nusa Tenggara Timur

Gubernur NTT Ajak Umat Muslim Tampilkan Muslim Nusantara

Imanuel Lodja | Minggu, 29/05/2022 13:15 WIB
Gubernur NTT Ajak Umat Muslim Tampilkan Muslim Nusantara Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat saat memberikan sambutan pada acara Halal Bi Halal Akbar 1443 Hijriah Tingkat Kabupaten Kupang di lokasi Pembangunan Mesjid Agung Darul Hidayah, Kampung Toleransi Naibonat Kupang, Sabtu (28/5/2022).

KATANTT.COM--Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) mengajak umat Muslim untuk senantiasa menampilkan ciri khas muslim nusantara. Membangun Indonesia dan NTT secara bersama karena perbedaan adalah kekuatan utama.

"Agama boleh muslim, tapi kita adalah warga negara Indonesia. Maka harus menjadi dan tampilkan muslim Indonesia. Muslim Indonesia harus mempunyai tekad utama untuk bangun kebersamaan nusantara. Bung Karno (Ir. Soekarno, Presiden I RI Red) selalu bilang, kamu muslim tapi bukan muslim Arab melainkan Muslim Nusantara. Kamu Kristen tapi bukan Kristen Yahudi, melainkan Kristen Nusantara, bukan Hindu India tapi Hindu Nusantara," tegas VBL.

"Ini visi luhur dari pendiri bangsa yang harus kita bangun di Indonesia umumnya dan NTT pada khususnya," sambung Viktor Bungtilu Laiskodat saat memberikan sambutan pada acara Halal Bi Halal Akbar 1443 Hijriah Tingkat Kabupaten Kupang di lokasi pembangunan masjid Agung Darul Hidayah, Kampung Toleransi Naibonat Kupang, Sabtu (28/5/2022).

Acara yang diprakarsai oleh Kontak Kerukunan Sosial (K2S) Keluarga Jawa ini mengusung tema Kita Tingkatkan Ukhuwah Islamiyah dan Toleransi umat Beragama di Kabupaten Kupang. Acara ini dirangkai dengan upaya penggalangan dana untuk percepatan pembangunan masjid Agung Darul Hidayah Kabupaten Kupang.

Menurut Gubernur VBL, persatuan berarti menerima perbedaan tanpa perlu dipertanyakan lagi. Perbedaan bukan membuang energi tapi menyatukan energi. Ciri khas orang yang hidup dalam persatuan adalah rileks, tidak pernah sedikitpun kaku dalam perbedaan.

"Santai dan bercanda dengan rileks. Itulah ciri khas orang yang yang hidup dalam persatuan karena dia tahu perbedaan itu jadi kekuatan dan energi dalam membangun bangsa. Ciri khas orang yang tidak paham persatuan adalah kaku dan datang di kelompok yang tidak sama atau berbeda menjadi bingung<` katanya.

"Apalagi Halal Bi Halal ini adalah ciri khas Nusantara. Tidak semua umat muslim di dunia yang lakukan Halal Bi Halal. Melalui silaturahmi ini, kita ingin diskusikan segala sesuatu yang berkaitan dengan pembangunan sosial dan pembangunan keagamaan lainnya," tambahnya.

Mantan Ketua Fraksi Nasdem DPR RI itu juga mengajak umat muslim agar tidak hanya tertarik membangun masjid yang megah. Ukuran ketaqwaan tentunya bukan saja dengan kegiatan ibadah tapi terutama menjalankan hukum yang diperintahkan agama dan berguna bagi orang lain.

"Siapapun yang di depan mata kita yang perlu dibantu mau apapun agamanya, haruslah kita bantu. Mengukur keimanan kita bukan saja rajin ibadah tapi juga dengan kepedulian terhada sesama. Ada yang susah di depan mata kita, kita bantu. Jadi kalau ada anak stunting yang ada depan mata, wajib kita bantu apapun agamanya. Beriman yang baik adalah bila berguna bagi banyak orang dan itulah hakikat  beragama," kata Viktor.

Pada kesempatan tersebut, Gubernur Viktor mengajak umat muslim, K2S Jawa dan kerukunan keluarga dari daerah lainnya yang menetap di NTT untuk berperan aktif dalam pembangunan NTT dan menyukesekan program-program pemerintah.

"Masyarakat K2S Keluarga Jawa bisa buat kecap produk asli NTT. Satu tahun, sekitar Rp 700 miliar, uang keluar dari NTT untuk beli kecap. Bayangkan kalau orang NTT yang tinggal di sini mau apapun sukunya Jawa, Bugis, Sunda, Timor, Sumba, Flores dan lainnya. Apapun agamanya, bisa buat kecap, tentu baguslah," harapnya.

"Begitupun bangun restoran di Lelogama, cobalah bangun di sana karena akhir pekan banyak orang ke sana apalagi di sana sedang dibangun teropong bintang terbesar di Asia Tenggara," kata VBL.

Gubernur NTT, VBL, sebagai pemimpin, dirinya terus mendorong agar berbagai pihak terus membangun dan melahirkan karya-karya hebat. Yang tidak ada, kita buat, yang sudah ada kita buat jadi lebih hebat.

"Di Nunkurus, Kabupaten Kupang kita punya potensi garam dengan kadar NaCl di atas 95 persen. Kita juga punya banyak pohon untuk buat gula dengan kadar gula rendah yakni pohon gewang dan pohon lontar untuk hasilkan gula sehat," katanya.

"Begitupun dengan potensi lahan kosong untuk tanam jagung. Kita targetkan 25 ribu hektar lahan di Kabupaten Kupang pada musim tanam Oktober sampai Maret tahundepan akan kita tanami jagung program TJPS. Demikian juga dengan pengembangan kelor, budidaya lobster, kerapu dan peternakan," katanya. 

"Ini semua butuh kerja kolaborasi dari semua pihak. Kolaborasi adalah  kerja  bersama dari manusia yang peduli dan cerdas dengan tujuan  kesejahteraan  masyarakat tanpa dihalangi perbedaan apapun,"jelasnya.

Ketua Panitia Halal Bi Halal, Dilly Teguh Nugroho mengungkapkan kegiatan halal bi halal ini bertujuan memperkuat ukhuwah umat Islam di Kabupaten Kupang, memperkokoh semangat toleransi umat beragama, menghimpun dana untuk pembangunan masjid dan memperkenalkan Kampung Toleransi Naibonat sehingga bisa menjadi destinasi wisata religi baru di NTT.

"Kami berharap agar semua yang hadir di sini bisa memperkenalkan Kampung Toleransi ini kepada semua pihak sehingga citra Provinsi NTT sebagai provinsi dengan kerukunan umat beragama terbaik di Indonesia semakin berkibar," jelas Dilly Teguh.

Sementara itu, tokoh penggagas Kampung  Toleransi Naibonat, Anselmus G. Djogo mengatakan luas kampung toleransi adalah sekitar 4,65 hektare atau 46.500 meter persegi dengan rincian 11 ribu meter persegi untuk bangun masjid, 10 ribu meter persegi untuk bangun gereja Katolik, 10 ribu meter persegi untuk bangun gereja Protestan, 7.500 meter persegi tempat ibadah agama Hindu, 4 ribu meter persegi untuk tempat ibadah agama Budha dan 4 ribu meter persegi untuk tempat ibadah Konghucu.

"Dengan adanya kampung toleransi ini, kita ingin memberi contoh bagaimana membangun kekokohan NKRI dengan semangat dan budaya toleransi,"jelas Anselmus Djogo.

Dalam kesempatan tersebut digelar acara penggalangan dana untuk pembangunan masjid dan penyampaian Hikmah Halal Bi Halal oleh penceramah nasional Ustad Hasan Khosasi dan Ustad Fajar. (sp/biroadpimsetdantt)

FOLLOW US