• Bisnis

Terobosan Cerdas Bank NTT Menginisiasi Kolaborasi Lintas Sektor di Bidang Peternakan

Semy Andy Pah | Rabu, 17/08/2022 06:58 WIB
Terobosan Cerdas Bank NTT Menginisiasi Kolaborasi Lintas Sektor di Bidang Peternakan Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat bersama Danrem 161 WS/Kupang Imam Budiman, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia NTT I Nyoman Ariawan Atmaja, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi NTT, Catur Ariyanto Widodo, Kepala Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Cabang NTT Christian Natanel Sianturi, Dirut Bank NTT Harry Alexander Riwu Kaho, Dirut Politeknik Pertanian Negeri Kupang, Thomas Lapenangga, PT Jamkirda NTT Ibrahim Imang, dan Direktur UD Terobos Yohanes Laka Ce

KATANTT.COM--PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur atau Bank NTT kembali melakukan terobosan dengan menginisiasi kolaborasi lintas sektor di bidang peternakan. Terobosan ini sekaligus mewujudkan program Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat menjadikan NTT sebagai gudang ternak.

Dan, sehari menjelang HUT ke-77 RI, dilaksanakanlah Penandatanganan Kesepakatan Bersama antara Pemerintah Provinsi NTT bersama Korem 161/Wira Sakti, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Provinsi NTT, BPJS Ketenagakerjaan Cabang NTT, Bank NTT, Politeknik Pertanian Negeri Kupang, dan PT. Penjaminan Kredit Daerah (Jamkrida) dan UD. Terobos.

Tata kelola sektor peternakan di Provinsi Nusa Tenggara Timur mulai dibangun dalam ekostitem yang rapi dalam sebuah kolaborasi apik lintas sektor. Penandatanganan ini dilakukan di ruang rapat Gubernur NTT, Selasa (16/8/2022). Wujud dari Ekosistem Pengembangan Sektor Peternakan di NTT itu bakal dilakukan melalui fasilitas Kredit Mikro Merdeka atau Pembiayaan Lainnya yang juga melibatkan Bank Himbara yang ada di NTT.

Dalam lingkup Kesepakatan Bersama yang dibangun lintas sektor itu diantaranya Pemberian Fasilitas Kredit Mikro Merdeka dan Pembiayaan Lainnya, Penyediaan Sarana produksi serta alat dan mesin peternakan, Proses Produksi, panen dan pemasaran serta Pendampingan terhadap proses produksi, panen dan pemasaran. Juga perlindungan dan Keamanan usaha ternak sapi dan Penjaminan Kredit.

Perjanjian kerja sama ini ditandatangani Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, Danrem 161 WS/Kupang Imam Budiman, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia NTT I Nyoman Ariawan Atmaja, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi NTT, Catur Ariyanto Widodo, Kepala Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Cabang NTT Christian Natanel Sianturi, Dirut Bank NTT Harry Alexander Riwu Kaho, Dirut Politeknik Pertanian Negeri Kupang, Thomas Lapenangga, PT Jamkirda NTT Ibrahim Imang, dan Direktur UD Terobos Yohanes Laka Ceunfin.

Pada kesempatan tersebut Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat menegaskan, kerja-kerja kolaborasi yang dilakukan seperti itu menjadi model pembangunan untuk melakukan langkah-langkah besar membawa pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat NTT.

"Apa yang sudah dilakukan sebelumnya melalui program Tanam Jagung Panen Sapi tinggal kita relipaksi untuk masuk ke peternakan. Nantinya  akan masuk ke Perikanan dan Rumput Laut sehingga semuanya masuk dalam tata kelola sebuah ekosistem yang rapi," jelas Viktor.

Ia mengaku yakin skema itu akan membawa dampak pertumbuhan ekonomi yang akan membawa kesjahatreaan masyarakat NTT.

"Saya melihat kerja kolaborasi pada saat kita melaunching program TJPS, dan hari ini sangat bagus di lapangan, meski pada saat memulainya agak berat, karena memulai sebuah program dan model pasti butuh penyesuaian sehingga sampai hari ini masih mengalami kendala di lapangan, khususnya di daerah pedalaman di Timor," sebut Viktor.

Orang nomor satu di NTT ini melihat masih ada masyarakat NTT yang takut melakukan pinjaman di bank. Mereka lebih suka kredit di tengkulak sampai diperas.

"Ketika ditawari bank dengan pinjaman tanpa bunga atau bunga rendah, bahkan tanpa jaminan, mereka takut. Kalau di daerah Flores sudah menjadi hal yang biasa, tetapi kalua di Timor masih sangat sulit," aku Viktor.

Kondisi seperti itu jelas Viktor, membutuhkan kerja keras semua pihak dari lintas sektor untuk memperkenalkan berbagai pembiayaan kepada masyarakat. "Nantinya masyarakat punya kemandirian untuk dapat berhubungan langsung dengan industri perbankkan," ujarnya.

Menurut Viktor, kolaborasi ini bukan hanya dalam pemahaman kerja sama saja, tetapi melakukan pendidikan dan pelatihan kepada masyarakat NTT.

Pasalnya, dengan kolaborai yang dibangun itu semua sektor yang terlibat termasuk Danrem 161 Wira Sakti Kupang untuk ikut melakukan sosialisasi di masyarakat pedesaan agar bisa terbiasa dengan pola dan sistem kerja yang bisa menuntaskan kemiskinan di NTT.

Karena tidak mungkin APBD dapat membiayai semua program kesejahteraan di NTT hanya dengan modal APBD, karena sangat terbatas. Sehingga pola kemitraan ini sangat membantu, meski banyak pihak yang merasa terganggu dengan pola yang kita lakukan, yang selama ini mereka merasa nyaman.

Sementara Kepala Dinas Peternakan Provinsi NTT, Yohana Lisapali juga mengatakan dengan kesepakatan lintas sektor ini dibangun sebagai dasar kerja sama untuk mewujudkan ekosostem peternakan di NTT melalui kredit mikro merdeka.

Yohana Lisapali, juga untuk membuka akses pembiyaan peternakan oleh lembaga perbankan terutama Bank NTT melalui penggemukan sapi potong menuju petani peternak mandiri. Dan keamanan usaha petani ternak dengan melibatkan anggota TNI di desa dan juga jaminanan usaha ternak sapi melalui Lembaga Penjamin serta penjaminan akses pasar yang efektif.

FOLLOW US