• Bisnis

Gubernur Pertegas Kerja Keras Ekstrim, Aplikasi B Pung Petani Bank NTT Jawab Persoalan Petani

Imanuel Lodja | Rabu, 14/09/2022 19:22 WIB
Gubernur Pertegas Kerja Keras Ekstrim, Aplikasi B Pung Petani Bank NTT Jawab Persoalan Petani Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat memimpin High Level Meeting Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) bertempat di ruang rapat utama kantor Bupati Sikka, Minggu (11/9/2022).

KATANTT.COM--Baru sebulan meluncurkan aplikasi B Pung Petani  tepatnya tanggal 12 Agustus 2022, sebagai wujud kepedulian PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur atau Bank NTT kepada para petani di NTT mendapat apresiasi Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat.

Apalagi Aplikasi B Pung Petani Bank NTT ini guna mengoptimalkan stabilitas demand (permintaan) dan supply (penawaran) produk pangan, menghubungkan antara petani, pelaku usaha, penyuluh pertanian, dinas pertanian dan permintaan pasar.

Sebagaimana bertempat di ruang rapat utama kantor Bupati Sikka, Minggu (11/9/2022), Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat memimpin high level meeting Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID).

Saat itu Gubernur NTT VBL menegaskan bahwa bukan ragasia lagi jika saat ini ada ratusan juta manusia di dunia yang kelaparan, bahkan hampir 50 negara di dunia dinyatakan bangkrut, atau sistem perekonomiannya runtuh. Inilah yang membuat pemerintah provinsi harus bergerak cepat mencari jalan mengantisipasi ancaman bencana kelaparan tersebut.

Bank NTT mampu menjawabnya yakni mereka bekerjasama dengan Dinas Pertanian kita menghadirkan aplikasi B’Pung Petani yang punya manfaat besar untuk banyak pihak terutama ketika menghadapi krisis pangan global. Kita sangat butuh aplikasi seperti ini. Sehingga kita tinggal masuk dalam aplikasi ini, maka kita bisa mengetahui mana daerah yang surplus pertanian dan mana yang defisit,” tegas Viktor.

Ditambahkan pendiri Partai Nasdem itu, mengutip apa yang disampaikan Dirut Bank NTT Harry Alexander Riwu Kaho dalam materinya bahwa Satgas Penanggulangan Pangan harus terus masuk dan mengecek perkembangan kondisi di masyarakat petani melalui aplikasi.

“Kita membuat aplikasi dan ini harus terdigitalisasi dengan baik sehingga daerah-daerah ini dapat kita identifikasi, mana yang surplus dan mana defisit. Mana panen berlimpah dan mana gagal,” ujar Viktor seraya menambahkan bahwa kerja keras memang harus dilakukan apalagi Presiden RI Joko Widodo mengharuskan NTT sebagai lumbung jagung, sorgum, dan dia menambahkan kelor.

“Kita akan masuk dalam kondisi buruk, itu pasti. Bagi manusia yang berpengetahuan kita harus menyiapkan itu. Kita harus memastikan warga yang berkekurangan kita ini masuk dalam kondisi yang baik. Oktober itu saya mau semua kabupaten kecamatan dan desa sudah punya data jagung, sorgum dan kelor berapa ratus ribu hektar. Kalau tiga saja ini kita jaga dengan baik maka kita bisa bertahan,” jelas Viktor.

Kepada seluruh bupati, diminta untuk mendata wilayahnya secara baik apalagi yang surplus agar menggunakan mekanisasi pertanian sementara bagi yang defisit, dicari pola terbaik untuk ketahanan pangan menghadapi situasi terburuk nanti.

Sementara itu, Dirut Bank NTT Harry Alexander Riwu Kaho menjelaskan Bank NTT bekerja sama dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan telah mendesain Aplikasi B-Pung Petani. Aplikasi ini membantu petani dalam pengembangan kemandirian dan keunggulan komoditi lokal.

"Aplikasi ini menjawab persoalan oleh para petani. Validitas datanya by name by adress, komoditi, luas lahan, kebutuhan bibit, pupuk, hortikultura, tanaman pangan ataupun perkebunan itu terintegrasi dengan baik," jelasnya.

Dengan demikian lanjut Harry Alexander Riwu Kaho, dalam master planning itu bisa membantu dalam sisi mengatasi masalah ketahanan pangan jangka pendek menengah dan panjang. "Maka secara berkelanjutan kerja kita memberikan informasi kepada pemerintah, stakeholder, masyarakat, petani dan pasar untuk terjadi hubungan kerja sama baik antar daerah yang surplus atau defisist sehingga kebutuhan ketahanan pangan bisa terakomodir dengan aplikasi ini," pungkasnya.

Ikut mendampingi Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat antara lain Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo, Deputi Kepala Bank Indonesia Perwakilan NTT, Daniel Agus P, Direktur Utama Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho.

Sementara hadir anggota DPR RI, Julie Sutrisno Laiskodat, seluruh Bupati se-daratan Flores, Lembata dan Alor serta Deputi Bidang Agribisnis Kemenko Perekonomian, para Camat dan Kepala Desa dan penyuluh pertanian se-Kabupaten Sikka. ***

FOLLOW US