• Nusa Tenggara Timur

Trauma Dianiaya Siswa, Guru di Kupang akan Ubah Pola Pendekatan ke Siswa

Imanuel Lodja | Senin, 26/09/2022 09:00 WIB
Trauma Dianiaya Siswa, Guru di Kupang akan Ubah Pola Pendekatan ke Siswa Theresia Afrinsia Darna, guru SMA Negeri 9 Kupang yang menjadi korban penganiayaan siswanya sendiri.

KATANTT.COM--Theresia Afrinsia Darna (53), guru SMA Negeri 9 Kota Kupang, Nusa Tenggara Timu bertekad mulai kembali masuk sekolah, Senin (26/9/2022). Walau masih sakit dan trauma pasca dianiaya siswanya, ia merasa memiliki tanggungjawab karena siswa nya memasuki masa ujian tengah semester dalam pekan ini.

Namun Theresia berjanji akan lebih berhati-hati saat mengajar dan merubah pola pendekatan pada siswa. "Ke depan saya akan jaga jarak dan posisi waktu mengajar sehingga tidak lagi terjadi kekerasan dalam kelas," ujar Theresia yang juga warga Jalan Tunggal Ika Nomor 3 RT 002/RW 001, Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang ini.

Ia pun berjanji merubah pola pendekatan pada siswa. "Saya rubah pola pendekatan tetapi saya harus tetap jalankan tugas dan tanggungjawab sebagai pengajar di SMAN 9 Kupang," tandasnya.

Theresia mengaku masih trauma dengan kejadian yang dialami namun tidak berkelanjutan. Theresia ingin menunjukkan bahwa ia tetap akan mengajar namun selalu waspada. "Jika masih ada siswa nakal dalam kelas maka cara pendekatan dirubah agar siswa tidak ada reaksi yang berlebihan dan tidak lagi menganiaya guru," tambah Theresia.

Theresia menjelaskan pula soal sifat asli dari pelaku RJD (17) selama menjadi siswa di SMAN 9 Kota Kupang. "Sejak kelas X, anaknya (RJD) baik dan pendiam. Dia tidak nakal. Kenakalannya muncul saat sudah kelas XII," ujar Theresia.

Disampaikan pula bahwa setiap jam pelajaran, RJD suka bercerita saat guru mengajar. Bahkan RJD sering menyambung kata yang disebutkan guru sehingga suasana proses belajar mengajar kurang kondusif.

RJD juga suka masuk terlambat. "Guru sudah 15 menit di ruang kelas baru lah dia masuk ruang kelas padahal dia ada di sekitar lingkungan sekolah," ujarnya.

Theresia mengulang kembali peristiwa kekerasan yang dialaminya pekan lalu. "Waktu itu saya mau evaluasi jadi semua murid saya ijinkan masuk karena biasanya (siswa) yang terlambat tidak diperkenankan masuk," katanya.

Saat itu memang hanya sebagian murid yang ada dalam kelas karena ada beberapa siswa yang mengikuti kegiatan OSIS. Saat melakukan evaluasi, pelaku justru bercerita sehingga Theresia meminta RJD mengulang pelajaran yang sudah disampaikan guru namun ia tidak bisa melakukan.

Theresia pun berniat mengetok kepala RJD dengan spidol namun RJD menangkis sehingga spidol jatuh. Spidol pun dipungut oleh rekan RJD.

Karena RJD tidak bisa menjawab pertanyaan, Theresia ingin menjitak kepala RDJ namun langsung membalas dengan aksi kekeraaan.

Dengan penuh kebencian RJD meninju wajah Theresia. "Saya kaget karena saat itu wajah RJD penuh kebencian dan memukul saya," tandasnya.

RDJ bahkan ingin menghajar dan memukul Theresia berulang kali namun dihalangi sejumlah rekannya. Walau dihalangi rekan-rekannya, RJD justru makin beringas ingin memukul Theresia.

Ia malah ingin melepaskan diri dari pegangan rekan-rekannya dan hendak memukul dan menendang korban. "Saya kaget dam heran dengan sikap kasarnya padahal selama ini ia pendiam," tambah korban.

Namun ia mengakui kalau selama ini RJD tidak memiliki prestasi akademik karena datang ke sekolah hanya sekedar hadir untuk mengisi absen dan daftar hadir. "Perhatian pada pelajaran hanya sekedar, tidak ada inisiatif. Dia banyak berubah saat sudah kelas XII padahal waktu kelas X anaknya baik," urai korban.

Penyidik Reskrim Polsek Kelapa Lima tidak menahan RJD alias Reinhard (17), pelajar kelas XII jurusan IPS 2 SMAN 9 Kota Kupang yang juga pelaku penganiayaan terhadap gurunya.

Warga Manumuti, RT 12/RW 05, Kelurahan Tarus, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, NTT menjadi tersangka kasus penganiayaan terhadap Theresia Afrinsia Darna (53), guru SMAN 9 Kota Kupang.

FOLLOW US