• Nusa Tenggara Timur

Serius Percepat Penanganan Stunting, Pemkot Kupang Gelar Rembuk Stunting

Semy Andy Pah | Rabu, 28/09/2022 06:42 WIB
Serius Percepat Penanganan Stunting, Pemkot Kupang Gelar Rembuk Stunting Sekda Kota Kupang, Fahrensy Funay saat menandatangani komitmen dan kesepakatan bersama dalam mempercepat penurunan angka stunting, serta Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) bersama para Camat dan Lurah di Hotel Kristal, Selasa (27/9/2022).

KATANTT.COM--Pemerintah Kota Kupang gencar menekan angka stunting dan salah satunya melalui kegiatan Rembuk Stunting. Acara ini merupakan kolaborasi antara Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana serta Dinas Kesehatan Kota Kupang yang diselenggarakan di Hotel Kristal Kupang, Selasa (27/9/2022).

Kegiatan yang dibuka Sekretaris Daerah Kota Kupang, Fahrensy Priestley Funay, SE, MSi, mewakili Penjabat Wali Kota Kupang, George Hadjoh dihadiri para Staf Ahli Wali Kota Kupang, Pimpinan Perangkat Daerah Kota Kupang, Ketua Dharma Wanita Persatuan Kota Kupang, Lousje Marlinda Funay-Pellokila, STP, beserta jajarannya, Perwakilan Kantor Kementerian Agama Kota Kupang, para Camat dan Lurah Se-Kota Kupang, para Kepala Puskesmas, pengurus Ikatan Dokter Anak Indonesia serta pengurus Ikatan Bidan Indonesia.

Penjabat Wali Kota Kupang George Hadjoh dalam sambutannya yang dibacakan Sekda Kota Kupang, Fahrensy Funay menyatakan bahwa Rembuk Stunting merupakan kegiatan aksi dari percepatan penurunan Prevalensi Stunting yang baik untuk melakukan konfirmasi dan sinkronisasi berbagai program kegiatan dan sub kegiatan yang telah ada dalam dokumen anggaran Perangkat Daerah baik itu yang bersifat spesifik maupun sensitif.

"Oleh karena itu semua komponen diharapkan fokus pada upaya percepatan penurunan stunting dan target Kota Kupang  angka stunting menjadi 10 %  di tahun 2023," ujarnya.

Saat ini kata dia, angka stunting di Kota Kupang berada pada angka 21,5 % pada operasi timbang bulan Agustus 2022, sementara untuk angka stunting pada bulan Agustus 2021 berada pada 26.1 %.

"Ini berarti bahwa selama satu tahun Prevalensi Stunting menurun sebesar 4,6%, namun  demikian masih jauh  dari target  penurunan angka Stunting sebagaimana kesepakatan pada Raker Gubernur dan Bupati/Wali Kota di Labuan Bajo di mana target penurunan Stunting pada angka 10 % di tahun 2023," jelasnya.

Dengan kata lain  Kota Kupang  masih deviasi minus 11,5 %, dan karena itu kita harus bekerja keras, kerja cerdas dan kerja kolaborasi semua pihak, mulai dari Lurah, Camat, OPD serta stakeholder terkait.

"Rembuk Stunting yang kita laksanakan pada hari ini, saya menyambut baik  karena hal ini merupakan langkah penting, di mana kita akan melakukan konfirmasi, sinkronisasi dan sinergisme hasil analisis situasi, rancangan kegiatan dari perangkat daerah penanggungjawab layanan dengan hasil perencanaan partisipatif dalam upaya penurunan stunting di lokasi fokus yakni 38 kelurahan,” ungkap Fahrensy Funay.

Menurutnya, kolaborasi lintas sektor perlu dilakukan sehingga intervesi baik spesifik maupun sensitif  diarahkan pada lokasi Stunting untuk mendukung pencapaian target penurunan angka stunting yang telah ditetapkan.

Di penghujung kegiatan nanti akan dilakukan penandatanganan komitmen dan kesepakatan bersama Penjabat Wali Kota dengan Camat dan Lurah.

“Saya berharap para Camat dan Lurah memberikan perhatian  serius karena  disana tercermin peran strategis camat dan lurah diantaranya memastikan seluruh bayi balita  mengikuti penimbangan di bulan operasi timbang," sambungnya.

Selain itu kata dia, melakukan kampanye perubahan perilaku, perubahan pola konsumsi (Gemar Makan Ikan dan Kelor) pada setiap kesempatan serta mendorong  dan memastikan calon pengantin untuk mengikuti kursus pra nikah sesuai prosedur serta syarat kesehatan sebelum melangsungkan pernikahan  sebagai bagian dari upaya percepatan penurunan angka stunting, serta Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB).

Tak lupa, Sekda Kota Kupang, Fahrensy Funay mengingatkan para camat dan lurah agar terus menggalakkan dan menggerakkan masyarakat terus menjaga kebersihan lingkungan sebagai bentuk intervensi sensitif dalam percepatan penurunan prevalensi stunting, dan perangi sampah plastik di Kota Kupang.

Kepala Bidang Sosial Budaya Bappeda Kota Kupang, Imelda Fonyke Nange, ST, MT, dalam laporannya mengatakan bahwa kegiatan ini sebagai komitmen dalam melakukan percepatan, pencegahan dan penurunan stunting.

"Pemerintah Kota Kupang telah melaksanakan berbagai aksi percepatan pencegahan dan penurunan Prevalensi Stunting terintegrasi sesuai dengan juknis yang dikeluarkan oleh Kementerian/Bappenas," katanya.

"Adapun hasil dari pelaksanaan Aksi I adalah ditetapkannya 38 kelurahan lokus stunting dari 51 kelurahan di Kota Kupang. Sedangkan hasil Aksi II adalah menyusun rencana kegiatan terintegrasi dalam kegiatan perangkat daerah, dan kegiatan Rembuk Stunting ini adalah Aksi III untuk menyampaikan hasil Aksi I dan Aksi II serta membangun komitmen pemerintah daerah dalam pencegahan dan penurunan Stunting secara terintegrasi di Kota Kupang," jelasnya.

FOLLOW US