• Nusa Tenggara Timur

BMKG Ingatkan Cuaca Ekstrim Berpotensi Mengancam Gagal Panen di NTT

Semy Andy Pah | Senin, 03/10/2022 19:40 WIB
 BMKG Ingatkan Cuaca Ekstrim Berpotensi Mengancam Gagal Panen di NTT Kepala Stasiun Klimatologi Lasiana, Rahmattulloh Adji didampingi Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT, Lecky Koli dan Karo Adpim Setda NTT, Prisila Parera saat memberikan keterangan pers kepada wartawan, Senin (3/10/2022).

KATANTT.COM--Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai peralihan musim dari kemarau ke musim hujan. Termasuk kemungkinan hujan ekstrim untuk para petani diingatkan juga untuk hati-hati agar tidak mengalami gagal tanam hingga gagal panen.

"Saat ini kita sedang berada dalam peralihan musim, yang bisa menimbulkan angin kencang dan hujan ekstrim,untuk itu masyarakat harus selalu waspada," kata Kepala Stasiun Klimatologi Kelas II Lasiana, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kupang Rahmatullah Adji saat jumpa pers di Gedung Sasando Kantor Gubernur NTT, Senin (3/10/2022).

Ia pun menjelaskan bahwa, untuk musim peralihan dimulai bulan Oktober tahun 2022, untuk itu BMKG memprediksi hujan akan mulai terjadi pada minggu ketiga bulan Oktober 2022 akan perkiraan kami akan terjadi pada minggu ke 3 pada bulan Oktober sudah mulai hujan.

Menurut, Adji dari analisis BMKG, di sejumlah lokasi tertentu akan terjadi hujan dengan intensitas tinggi, seperti Labuan Bajo, Ruteng dan beberapa wilayah Timor seperti SoE, yang sudah masuk pada curah hujan 100-150 mm.

"Sedangkan beberapa tempat seperti Kabupaten Sabu Raijua dan Rote Ndao masih dalam curah hujan rendah, untuk sekarang sudah ada sebagian daerah yang mengalami musim penghujan, yaitu di Pulau Flores bagian Barat dan untuk Pulau Timor di Kota Soe daerah lain baru masuk masa peralihan," ungkapnya.

Adji menyebut, musim hujan tahun ini diprediksi akan dimulai pada minggu ketiga bulan Oktober pada sebagian wilayah, sisanya akan berlangsung pada awal November.

Untuk prediksi musim penghujan tahun ini mengalami kemajuan dan lebih panjang, yang akan dimulai pada minggu ke tiga Oktober di beberapa daerah, sedangkan secara keseluruhan akan terjadi di bulan November.

Sementara itu Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT, Lecky Koli mengatakan, merujuk pada analisis BMKG maka para petani harus menghitung dengan baik saat menanam, ini penting untuk menghindari gagal tanam dan gagal panen, yang akhirnya merugikan petani itu sendiri.

"Saya berharap petani terus meng-update informasi dari BMKG Kearifan lokal harus dipergunakan secara baik, apalagi di tengah kekurangan anggaran," ujarnya.

Ia menjelasskan bahwa, menghadapi musim penghujan tahun ini, dari Dinas Pertanian NTT sedang melakukan distribusi bibit, baik itu jagung, padi maupun sorgum, termasuk pupuk.

FOLLOW US