• Nusa Tenggara Timur

Wujud Toleransi di NTT, Tokoh Muslim jadi Ketua Panitia Paduan Suara Katolik Nasional

Semy Andy Pah | Sabtu, 29/10/2022 15:52 WIB
Wujud Toleransi di NTT, Tokoh Muslim jadi Ketua Panitia Paduan Suara Katolik Nasional Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat bersama Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, Wagub NTT, Josef Nae Soi didampingi Ketua Wali Gereja Indonesia Mgr. Ignatius Kardinal Suharyo dan Uskup Agung Kupang Mgr. Petrus Turang saat pembukaan Pesparani, Jumat (28/10/2022) tadi malam.

KATANTT.COM--Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik Tingkat Nasional II Tahun 2022 di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, resmi digelar, setelah dibuka secara resmi oleh Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, Jumat (28/10/2022) tadi malam.

Pesparani tahun ini diikuti oleh 34 provinsi di seluruh Indonesia. Misa pembukaan dipimpin Ketua Wali Gereja Indonesia Mgr. Ignatius Kardinal Suharyo didampingi Uskup Agung Kupang Mgr. Petrus Turang, para imam dan suster.
Ribuan umat katolik maupun umat lintas agama, hadir memenuhi seluruh tribun stadion Oepoi Kupang.

Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas yang hadir secara virtual sekaligus membuka dengan resmi Pesparani Katolik Tingkat Nasional II 2022 mengatakan, Pesparani sebagai sarana pembinaan masyarakat Katolik Indonesia, serta untuk mendorong pengembangan seni budaya gereja dengan sentuhan lokal.

"Saya berharap umat Katolik dapat menunjukkan sportivitas dan kreativitas dalam mengapresiasi seni budaya bangsa Indonesia, yang diinkulturasikan dalam tradisi kebiasaan dan budaya musik serta nyanyian di dalam lingkungan gereja Katolik," katanya.

Menurutnya, momentum ini menjadi sarana bagi umat Katolik untuk berkontribusi dalam pembangunan bangsa dan negara, sebagai penguatan nilai-nilai keberagaman dan toleransi melalui pelibatan berbagai umat beragama dalam perhelatan ini.

"Saya berharap NTT memperoleh pertumbuhan ekonomi sebagai dampak positif yang berkelanjutan dan semoga keceriaan dalam perlombaan Pesparani ini menjadi semangat dan pendukung, untuk terus memajukan seni dan budaya dalam beribadah," ucapannya.

Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat dalam sambutannya menyampaikan selamat datang bagi seluruh peserta dari seluruh Indonesia.

"Tentunya dengan bernyanyi dan memuliakan nama Tuhan akan membawa hati yang gembira bagi kita. Saya harap melalui memontum jangan sekalipun kita mencederai keragaman dan toleransi yang ada, karena itulah harta kekayaan kita semua yang juga menjadi kekuatan bangsa ini untuk terus bertumbuh," harapan Viktor Laiskodat.

Dalam kesempatan itu, dia meminta seluruh peserta untuk meluangkan waktu mengunjungi tempat wisata di seluruh NTT, jika sudah selesai mengikuti Pesparani.

"Provinsi ini sangat eksotis dengan kekayaan panorama alam yang indah, serta budaya yang eksotis. Berkunjunglah ke Pulau Sumba, Flores, Timor dan pulau-pulau kecil lainnya agar bisa menikmati pariwisata NTT dan bisa turut juga mempromosikan NTT dengan kekayaan wisatanya yang begitu hebat," ajak Viktor Laiskodat.

Ketua Umum Panitia Pesparani Katolik Tingkat Nasional II 2022 KH. Jamaludin Ahmad menjelaskan, Pesparani kali ini berlangsung mulai tanggal 28 - 31 Oktober 2022.

"Pesparani ini diikuti oleh para peserta dari 34 provinsi se-Indonesia dengan jumlah total mencapai 2.154 orang, dengan 964 orang sebagai peserta lomba dan dan 1.190 orang adalah pendukung yang datang dari 34 Provinsi," jelasnya, Sabtu (29/10/2022).

Menurut Jamaluddin Ahmad, kontingen terbesar adalah Provinsi Papua Barat dengan jumlah rombongan 254 orang dan kontingen yang paling kecil adalah dari Provinsi Aceh hanya 6 orang.

Ia menjelaskan, terdapat 13 mata lomba yang diperlombakan dengan 5 metode online dan 8 lomba offline. "Ada 5 mata lomba yang dilaksanakan secara online yakni paduan suara anak, paduan suara remaja gregorian, paduan suara OMK campuran, paduan suara dewasa wanita dan paduan suara dewasa pria," papar Jamaludin Ahmad.

Sedangkan 8 mata lomba dilaksanakan secara offline yaitu paduan suara dewasa campuran, mazmur anak, mazmur remaja, mazmur OMK, mazmur dewasa, cerdas cermat rohani anak, cerdas cermat rohani remaja, dan bertutur kitab suci.

Delapan mata lomba tersebut dilaksanakan di 4 venue yaitu di Aula El Tari Kupang, Auditorium Universitas Katolik Widya Mandira Kupang, Aula Gereja St. Yoseph Kupang, dan Aula Gereja Sta. Matia Assumpta Kupang, sedangkan upacara pembukaan dan penutupan di Stadion Oepoi Kupang.

Ia menambahkan, penyelenggaraan Pesparani Katolik II ini dengan spirit "Mewujudkan dan Menguatkan Persaudaraan Sejati dan Persaudaraan Umat Katolik dan Persaudaraan Antar Umat Beragama, Persaudaraan Sebangsa dan Tanah Air, dan Persaudaraan Kemanusiaan".

Juga tema yang diusung yaitu "Dengan Pesparani Katolik Nasional II Kita Tingkatkan Kualitas Iman, Perkuat Toleransi dan Moderasi Agama Untuk Indonesia Jaya," harap Jamaludin Ahmad.

Ia menambahkan, alokasi pembiayaan Pesparani ini menggunakan anggaran sebesar Rp 7 miliar rupiah. Dengan rincian Rp 3 miliar dari APBD NTT dan Rp 4 miliar APBN melalui Dipa Dirjen Bimas Katolik Kementerian Agama RI.

Juga dari sumbangan dari masyarakat yang tidak mengikat. Dana ini digunakan untuk membiayai seluruh kegiatan termasuk akomodasi konsumsi dan transportasi lokal selama berada di Kupang.

Jamaludin yang juga seorang muslim juga berterima kasih atas dukungan dan kepercayaan yang diberikan sebagai ketua panitia.

"Saya sangat bersyukur bahwa saya yang beragama islam dapat mengambil bagian dalam momentum yang bermartabat ini. Saya ditunjuk langsung oleh bapak gubernur menjadi Ketua Umum Panitia Pesparani Katolik Nasional ini. Terima kasih juga atas kepercayaan dan respon yang sangat bersahabat dari seluruh pihak yang membuat saya dikuatkan untuk menerima tanggung jawab ini dengan sukacita," ungkap Jamaludin Ahmad.

Baginya, ini kepercayaan yang besar dan merupakan ekspresi semangat persaudaraan umat beragama di Provinsi NTT yang juga dikenal sebagai Nusa Terindah Toleransinya dengan selalu mengangkat slogan `Katong Semua Basodara`.

FOLLOW US