• Nusa Tenggara Timur

Gubernur NTT Gandeng SMK Perbatasan Rai Manuk Kembangkan Jagung dan Kelor

Semy Andy Pah | Senin, 28/11/2022 11:28 WIB
Gubernur NTT Gandeng SMK Perbatasan Rai Manuk Kembangkan Jagung dan Kelor Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Belu menyambangi SMK Perbatasan Rai Manuk, Sabtu (26/11/2022).

KATANTT.COM--Kunjungan kerja Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat ke Kabupaten Belu dimanfaatkan menyambangi SMK Perbatasan Rai Manuk. Di SMK Perbatasan Rai Manuk, orang nomor satu di NTT ini mengajak para guru dan siswa untuk mengembangkan jagung dan kelor.

"SMK itu sekolah kejuruan untuk menghasilkan siswa-siswi lulusannya dengan keterampilan dan skill agar bisa mengelola bidang yang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki untuk bermanfaat bagi dirinya dan orang lain d baik untuk membuka usaha atau bisnis yang baru dan juga lapangan kerja bagi orang lain," kata Viktor Laiskodat saat bertatap muka dengan para siswa dan guru SMK Pembangunan Rai Manuk, Sabtu (26/11/2022).

Viktor berkeinginan SMK Perbatasan Rai Manuk melalui jurusan agrobisnis tanaman pangan dan holtikultura dapat menghasilkan lulusan yang bisa menjadi petani-petani milenial yang sukses dengan pengembangan berbagai macam budidaya komoditi dibidang pertanian.

"Melalui momentum ini saya juga mengajak guru dan siswa SMK Perbatasan Rai Manuk dapat juga mengembangkan komoditi jagung dan kelor," ujar Viktor.

Menurutnya, berbicara tentang agribisnis berarti bukan hanya sampai pada tanam dan panen saja tetapi juga melatih siswa untuk dapat mengembangkan komoditinya harus sampai pada pasar atau market sehingga ada nilai ekonomisnya.

"SMK perlu mengambil tindakan juga agar membina siswa harus dapat mengembangkan skill hingga pada tahapan bisnis untuk nantinya ketika lulus maka siswanya dapat mengembangkan tanaman pangan dengan sudah mengetahui taget pasar dan dapat membuka lapangan kerja," jelasnya.

"Mari kita kembangkan jagung dan kelor bersama dengan Dinas Pertanian Kabupaten Belu dan Dinas Pertanian Provinsi NTT. Nanti sekolahnya siapkan lahan bisa kerja sama dengan pihak lain. Untuk program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) dan kelor dapat koordinasikan dengan dinas terkait," sambungnya.

Kita mau agar siswa-siswi kita turun di lapangan dan jangan hanya belajar di kelas saja. Nanti kerja sama juga dengan Bank NTT untuk anggarannya," kata Gubernur.

Jika sudah ada lahannya sebut dia, maka akan diintervenni dengan benih dan pupuk yang mana untuk TJPS itu 1 hektare bisa panen hingga 7 ton. Dan untuk pengembangan daun kelor dengan hasil daun kelor basah bisa dijual dengan Rp 5.000 per kg.

"Jadi kita kerja kolaborasi maka itulah yang kita maksud sebagai bangkit menuju sejahtera yaitu bangkit cara berpikir dan bekerja," sebutnya.

FOLLOW US