• Nusa Tenggara Timur

Dapat Tambahan 1.800 KL, Stok Minyak Tanah di NTT Kembali Normal

Imanuel Lodja | Selasa, 29/11/2022 17:54 WIB
Dapat Tambahan 1.800 KL, Stok Minyak Tanah di NTT Kembali Normal Kapolda NTT, Irjen Pol Johni Asadoma didampingi Ahmad Tohir, Sales Area Manager Pertamina NTT saat memberikan keterangan kepada wartawan terkait kelangkaan BBM jenis minyak tanah di NTT jelang Nataru di Mapolda NTT, Selasa (29/11/2022).

KATANTT.COM--Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis minyak tanah dirasakan masyarakat NTT terutama di Kota Kupang. Masyarakat sempat berebutan guna mendapatkan minyak tanah.

Aparat kepolisian langsung memantau dan mengantisipasi kelangkaan BBM minyak tanah di wilayah Kota Kupang. "Upaya-upaya yang telah dilakukan terkait kejadian kelangkaan BBM jenis minyak tanah di wilayah NTT, yaitu melakukan penyelidikan terkait distribusi penyalahgunaan BBM minyak tanah yang ada di wilayah provinsi NTT," ujar Kapolda NTT, Irjen Pol Drs Johni Asadoma, MHum, Selasa (29/11/2022) di Mapolda NTT.

Polda NTT juga melakukan koordinasi dengan stakeholder terkait yaitu Pertamina. "Hasil yang kami peroleh bahwa tidak didapati penyalahgunaan BBM jenis minyak tanah di wilayah hukum provinsi NTT," tandas Johni Asadoma.

Kondisi kelangkaan yang terjadi, murni karena adanya pengurangan jumlah kuota tahunan BBM jenis minyak tanah sebesar 3,48 persen untuk wilayah NTT.

Disebutkan kalau pada tahun 2021 kuota minyak tanah untuk NTT adalah 108.781 KL dan 2022 sebanyak 104.990 KL.
Sesuai keterangan dari Pertamina NTT, minyak tanah menjadi terasa langka karena dari bulan Januari hingga Oktober 2022, pendistribusian BBM jenis minyak tanah masih sama seperti pada pendistribusian bulan Januari hingga Oktober tahun 2021.

Tetapi pada bulan November dan Desember 2022, untuk menyesuaikan dengan kuota tahunan yang telah ditetapkan oleh BPH Migas, kuota BBM minyak tanah pada bulan November dan Desember 2022 mengalami pengurangan sebesar 16 persen dibanding bulan-bulan lalu.

Upaya-upaya yang dilakukan Pertamina wilayah NTT tandas Kapolda NTT, Irjen Pol Johni Asadoma, adalah Pertamina berkoordinasi dengan Pemprov NTT.

Kemudian menyurati BPH Migas pada tanggal 30 September lalu meminta BPH Migas agar menambah kuota BBM jenis minyak tanah.

Selanjutnya ada supervisi BPH Migas ke NTT memohon kepada BPH migas untuk mengeluarkan SK revisi alokasi BBM agar ada penambahan kuota BBM jenis minyak tanah. "Rencananya SK revisi tersebut akan keluar pada awal Desember nanti," tambahnya.

Menindaklanjuti perkembangan situasi di wilayah NTT, Pertamina wilayah NTT mengadakan rapat dengan Pertamina pusat dan wilayah lainnya.

Sabtu 26 november 2022, Pertamina wilayah NTT mendapatkan bantuan 1.800 KL BBM jenis minyak tanah yang kemudian disalurkan ke seluruh wilayah NTT.

Kapolda NTT, Irjen Pol Drs Johni Asadoma, menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap tenang dalam menghadapi fenomena yang ada. "Karena dari pemerintah sedang mengupayakan agar situasi menjadi kondusif dan normal kembali," tandasnya.

Polda juga sudah menurunkan tim untuk melakukan penyelidikan di agen dan tempat-tempat. "Tidak didapati penimbunan minyak tanah sehingga kita koordinasi dengan Pertamina untuk mencegah gangguan keamanan dan ketertiban," ujarnya.

Kapolda NTT, Irjen Pol Johni Asadoma, juga menyebut kalau antrian minyak tanah juga terjadi karena ada peningkatan aktivitas ekonomi dan masyarakat butuh minyak tanah sehingga semua berebut minyak tanah agar aktivitas ekonomi normal lagi.

Ahmad Tohir, Sales Area Manager Pertamina NTT mengakui kalau kelangkaan minyak tanah karena ada penurunan kuota dari BPH Migas sebesar 3,84 persen.

"Sejak akhir November kuota (minyak tanah) ditambah dan Pertamina berupaya menormalkan penyaluran," tandasnya.
Disebutkan kalau selama ini distribusi minyak tanah di NTT per hari sebesar 200 KL. "Maka (penyaluran) digandakan untuk mencukupi kebutuhan," tambahnya.

Ia menjamin kondisi segera normal karena Pertamina akan all out. Masyarakat tidak perlu panik karena Pertamina jamin tidak akan ada kelangkaan minyak tanah menjelang natal dan tahun baru. "Masyarakat tidak perlu kuatir," ujarnya.

FOLLOW US