• Bisnis

Kredit Modal Kerja Bank NTT Selama 2022 Bertumbuh 97 Persen

Reli Hendrikus | Jum'at, 30/12/2022 06:21 WIB
Kredit Modal Kerja Bank NTT Selama 2022 Bertumbuh 97 Persen Jajaran Direksi dan Komisaris Independen Bank NTT saat Press Conference akhir tahun 2022, di Subasuka Resto Kupang, Kamis (29/12/2022).

KATANTT.COM--Kinerja PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur atau Bank NTT di era kepemimpinan Direktur Utama, Harry Alexander Riwu Kaho terus menunjukkan trend positif. Selama tahun 2022, Bank NTT tidak hanya mengejar pertumbuhan tapi mengutamakan kualitas kredit yang lebih baik.

"Secara data pertumbuhan hingga per tanggal 29 Desember 2022 Bank NTT mampu mengalami peningkatan 5,5 persen dari target 7,5. Angka ini masih terus berubah sehingga diprediksi, pertumbuhan Kredit Bank NTT bisa mencapai 6,5 persen di akhir tahun 2022. Walaupun secara kondisi pertumbuhan kredit Bank NTT terkesan terjadi perlambatan," kata Direktur Kredit Bank NTT, Paulus Stefen Messakh saat Press Conference akhir tahun 2022, di Subasuka Resto Kupang, Kamis (29/12/2022).

Menurut Paulus Stefen Messakh, perubahan kredit yang dilakukan, karena selama ini untuk kredit lebih mengejar pertumbuhan, namun tidak bisa me-manage kualitas kredit yang lebih baik. Untuk itu sesuai keputusan pengurus, untuk dalam pemberian kredit Bank NTT lebih menjaga pertumbuhan dengan menjamin kualitas kredit yang baik.

Paulus Stefen Messakh merinci, pertumbuhan kredit Bank NTT secara sektor masih didominasi kredit konsumsi yang berada di angka 72 persen. Sementara kredit produktif di Bank NTT mencapai 27 persen. Kemudian kredit modal kerja Bank NTT bertumbuh 97 persen dari target anggaran di tahun 2022. Sedangkan kredit investasi terus bertumbuh mencapai angka 77 persen.

“Kita concern di pertumbuhan yang memperkuat fundamental ekonomi NTT. Kita bertumbuh dari pembiayaan UMKM yang sementara ditindaklanjuti oleh semua kantor cabang,” kata Paulus Stefen Messakh.

Paulus Stefen Messakh menambahkan, sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, bahwa tahun 2024 rasio pembiayaan inklusi makro prudensial semua bank harus mencapai angka 30 persen. “Bank NTT bulan November 2022 kita sampaikan ke Bank Indonesia bahwa kita sudah mencapai angka 24,3 persen,” katanya.

Ia mengaku, adapun rasio pembiayaan inklusi makro prudensial adalah pembiayaan inklusif untuk kredit-kredit UMKM dan MBR atau Masyarakat Berpenghasilan Rendah. Dengan capaian di atas 20 persen, maka Bank NTT akan mendapat pembiayaan dana insentif.

“Artinya dana tidak terkumpul di Bank Indonesia, tapi kita gulirkan lagi untuk pembiayaan kredit. Target 2024, kita optimis akan mencapai 30 persen sesuai yang disampaikan oleh Bank Indonesia,” kata Paulus Stefen Messakh.

Sementara dari sisi NPL (Non Performing Loan), Paulus Stefen Messakh mengakui Bank NTT alan terus melakukan sejumlah strategi terbaik untuk menekan dan mengendalikan NPL. Hasil proyeksi, NPL Bank NTT pada akhir tahun mencapai 2,8 persen.

“Dari tahun 2021 sampai sekarang, untuk kredit-kredit yang kita berikan, NPL-nya terjaga dengan baik. Tidak ada yang bermasalah,” tandasnya.

Untuk itu, tambah Paulus Stefen Messakh, Bank NTT ke depan akan terus melakukan pembiayaan terhadap sektor UMKM, pertanian yaitu program TJPS, juga untuk ketahanan energi. “Kita berencana akan membiayai biomasa di Kabupaten TTU,” ujarnya.

FOLLOW US