• Nusa Tenggara Timur

Spanduk Tolak Anies Baswedan (Bapak Politik Identitas) Terpampang di Kota Kupang

Imanuel Lodja | Selasa, 10/01/2023 08:24 WIB
Spanduk Tolak Anies Baswedan (Bapak Politik Identitas) Terpampang di Kota Kupang Spanduk penolakan terhadap bakal calon Presiden Partai Nasdem, Anies Baswedan terpampang di sejumlah lokasi di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Baliho penolakan itu terpasang di Pertigaan Oepura, Bundaran PU dan Pertigaan Naimata. Selain itu, di Kota Maumere Kabupaten Sikka dan Kota Labuan Bajo Manggarai Barat.

KATANTT.COM--Spanduk penolakan terhadap bakal calon Presiden Partai Nasdem, Anies Baswedan terpampang di sejumlah lokasi di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Baliho penolakan itu terpasang di Pertigaan Oepura, Bundaran PU dan Pertigaan Naimata. Selain itu, di Kota Maumere Kabupaten Sikka dan Kota Labuan Bajo Manggarai Barat.

DPW Nasdem NTT pun langsung memberi pernyataan bahwa pemasangan spanduk oleh orang tak dikenal tersebut merupakan kampanye hitam.Sekertaris DPW Nasdem NTT Yusak Meok saat dihubungi pada Selasa (10/1/2023) mengatakan, pihaknya tidak menanggapinya dengan amarah.

Menurut Yusak Meok, DPW Partai Nasdem NTT malah menjadikan sebagai hal positif karena sudah ikut menaikkan elektabilitas Anies Baswedan di NTT. "Tidak perlu menanggapinya dengan emosional. Memang ini menjadi pembahasan serius dalam grup whatsapp kami karena viral," ujarnya.

Menurut Yusak Meok, tim hukum DPW Partai Nasdem NTT telah berkonsultasi dengan pihak kepolisian, untuk melakukan pengaduan agar polisi bertindak dengan menurunkan spanduk-spanduk tersebut. Karena dia menilai ini merupakan kampanye hitam (black campaign). "Bagi kami ini hal yang lumrah di politik, apalagi menjelang hari-hari pemilihan selalu ada yang melakukan kampanye hitam kepada lawan politiknya," ujarnya.

Bahkan Yusak menyebut, spanduk penolakan terhadap Anies Baswedan dibuat oleh lawan-lawan politik, yang merasa ketakutan karena elektabilitas dan popularitas dari bakal calon yang mereka usung makin meningkat.

"Karena sekarang ini partai yang mengumumkan bakal calon presidennya hanya Nasdem. Sehingga partai lain atau kekuatan-kekuatan politik lain merasa terganggu. Ada respon seperti ini kami anggap positif, ini menunjukkan bahwa calon kami itu lagi kuat," tambahnya.

Yusak Meok kembali menegaskan, diusungnya Anies Baswedan sebagai calon Presiden oleh Partai Nasdem merupakan langkah yang telah diperhitungkan secara matang oleh partai.

Bahkan Yusak Meok mengatakan, selama Anies Baswedan menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, tidak ada sikap maupun kebijakannya yang menguntungkan dan merugikan pihak, atau kelompok tertentu. Bahkan kaum minoritas di DKI Jakarta tidak didiskriminasi selama ini.

"Jika orang mengatakan Anies Baswedan intoleran dan radikal kan tidak ada bukti selama dia lima tahun memimpin. Jika Nasdem berani mengusung Anies, berarti sudah diyakini bahwa figur ini adalah figur yang bisa menjaga keutuhan NKRI, menjunjung tinggi Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika. Nasdem itu sangat NKRI," jelasnya.

Setelah didiskusikan bersama pengurus, Selasa (10/1/2023) tim hukum DPW Nasdem NTT akan melakukan pengaduan ke Polresta Kupang Kota sebagai kampanye hitam, untuk menurunkan spanduk-spanduk tersebut.

FOLLOW US