• Nusa Tenggara Timur

Promosi Bambu sebagai Tanaman Agroforestry, Gubernur NTT Klaim sudah Tanam 1.300 Hektare

Semy Andy Pah | Jum'at, 03/02/2023 09:54 WIB
Promosi Bambu sebagai Tanaman Agroforestry, Gubernur NTT Klaim sudah Tanam 1.300 Hektare Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat bersama Menteri LHK RI, Siti Nurbaya Abubakar melihat langsung ke lokasi Tempat Persemaian Moderen di Sata Kodi, Nggorang, Labuan Bajo, Rabu (1/2/2023).

KATANTT.COM--Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) secara resmi membuka Kick Off Sosialisasi 22 Provinsi, Indonesia’s Forestry and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030 di Hotel Meruorah, Labuan Bajo Kabupaten Manggarai Barat, Rabu, (1/2/2023).

Moment tersebut Gubernur NTT, Viktor Laiskodat memberikan apresiasi dan menyampaikan terima kasih secara khusus kepada Presiden RI, Joko Widodo yang telah memberikan perhatian yang sangat serius kepada Provinsi NTT.

"Hari ini NTT dilihat sangat indah itu semua karena Presiden Joko Widodo. Satu-satunya presiden yang begitu sering mengunjungi Provinsi NTT. Kalau bukan karena Presiden Jokowi, Labuan Bajo tidak bisa jadi seperti ini. Contohnya, waterfront yang sangat keren seperti di New York, tidak ada di tempat lain, hanya ada di NTT," puji Viktor Laiskodat.

Karena itu, Viktor menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Prof. Siti Nurbaya Abubakar serta semua jajarannya yang telah menggelar kegiatan Kick Off Sosialisasi 22 Provinsi, Indonesia’s FOLU Net Sink 2030.

"Terima kasih untuk ibu menteri LHK dan seluruh Dirjennya yang telah menetapkan Nusa Tenggara Timur khususnya Labuan Bajo sebagai sebuah tempat untuk melakukan rapat besar, untuk kick off pelaksanaan Sosialisasi 22 Provinsi, Indonesia’s FOLU Net Sink 2030," jelasnya.

"Kami berterima kasih, karena yang pasti uangnya datang yang banyak di tempat ini dan memberikan kontribusi yang besar bagi PAD," sambung Viktor.

Mantan Ketua Fraksi Nasdem DPR RI itu juga menyampaikan ucapan selamat datang kepada seluruh peserta yang hadir dari seluruh Indonesia. Selamat datang di Nusa Tenggara Timur, NTT adalah tempat yang indah, ini daerah yang kekayaannya bukan bersumber dari tambang emas, batu bara, nikel dan sebagainya, ini berbeda," kata Viktor. 

Menurut Viktor, NTT kaya karena datang dari alamnya yang cantik luar biasa yang merupakan anugerah Tuhan. Dan itulah yang menjadi kekuatan dalam membangun provinsi ini.

"Saya sangat gembira hari ini karena adanya program ini, Forestry and Other Land Use (FOLU), kami sudah menyerahkan proposal ke ibu Menteri LHK tadi pagi.  Kami juga sudah mengerjakan pekerjaannya yakni agroforestry terus kami bangun," kata Viktor lagi.

Ia menjelaskan sudah memiliki bibit bambu sebanyak 2,5 juta dan yang sudah ditanam 1.300 hektare khusus untuk bambu karena tanaman bambu ini berbeda.

"Kalau orang biasa berbicara bambu, itulah yang bisa  menyelamatkan Nusa Tenggara Timur karena di dalam satu rumpun bambu  menyimpan 5.000 liter air di dalamnya, Agroforestry itu bisa berjalan baik di NTT kalau ada bambu," jelasnya.

Putera terbaik Semau ini menegaskan, bambu merupakan masa depan dunia dan memiliki fungsi yang sangat banyak  untuk kehidupan manusia. Agroforestry merupakan manajemen pemanfaatan lahan secara optimal dan lestari melaui  cara mengkombinasikan kegiatan kehutanan dan pertanian pada unit pengolahan sosial, ekonomi dan budaya masyarakat, dan bambu merupakan solusi untuk hal ini.

Bambu adalah hidup masa depan sekarang sepedapun dibuat dari bambu,
Bapak Presiden Jokowi beberapa hari yang lalu naik sepeda, sepedanya itu terbuat dari bahan bambu dan pohon bambunya itu berasal dari flores, NTT," pungkasnya.

Sementara itu, Menteri LHK,  Siti Nurbaya Abubakar, memberikan apresiasi kepada Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat.

"Saya bergembira tadi pak gubernur sudah bisa menjadi contoh karena pak gubernur sangat memahami tentang FOLU Net Sink," jelas Siti Nurbaya.

Lebih lanjut, Menteri Siti Nurbaya juga menyampaikan harapannya agar apa yang telah disepakati akan menjadi komitmen bersama untuk diwujudnyatakan.

"Saya berharap dengan yang sudah konkrit ini harusnya jangan rapat-rapat terus hanya soal merencanakan, tetapi harus segera ditindaklanjuti. Arahan dan catatan kritis dari bapak gubernur tentu dapat jadi perhatian kita semua," katai Siti.

Menteri LHK, Siti Nurbaya juga menyampaikan terima kasih atas dukungan Gubernur NTT dan jajaran Pemerintah Daerah terhadap langkah-langkah implementasi Indonesia’s FOLU Net Sink.
        
Kerja nyata selama ini sambung Siti, yang dilakukan harus bisa dicatat sebagai bukti yang avidance akuntable dengan mtv, jadi ada metode pengikutnya yang dapat di implementasikan.

"Ada yang sangat bagus di NTT, dengan kondisi-kondisi yang ada yang telah kita lihat dipameran. Pada konteks ini terkait eko wisata NTT, kalau kita lihat NTT mesti kita lihat Bali," ujarnya.

"Waktu kita mengembangkan NTT dengan Komodo ini sebagai destinasi baru yang strategis, kita merujuk pada Bali dan Mataram. Ini  yang terus  juga kita pelajari," sambung Siti.

Menteri LHK Siti Nurbaya juga menugaskan jajarannya agar segera dalam dua sampa tiga bulan ke depan untuk melakukan riset. Di antaranya Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan (PKTL), Dr. Ir. Ruandha Agung Sugardiman, M.Sc, Sekretaris Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim (PPI), Agus Rusly, SPi, MSi, dan Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (Dirjen KSDAE), Wiratno.

"Bapak Dirjen Ruanda dan Dirjen Agus serta pak Wiratno, saya tugaskan untuk segera lakukan Rapid KLHS. Jadi Study Kajian Lingkungan Hidup Strategis secara cepat dalam waktu dua sampai tiga bulan ini," kata Siti.

"Kita lihat contoh Danau tiga warna Kelimutu di Kabupaten  Ende, Pantai Mulut Seribu di Kabupaten Rote Ndao, Riung dengan tujuh belas pulau di Ngada, dan sebagainya," tambahnya.

Selanjutnya Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat bersama Menteri LHK RI, Siti Nurbaya Abubakar melihat langsung ke lokasi Tempat Persemaian Moderen di Sata Kodi, Nggorang, Labuan Bajo.

Turut mendampingi Gubernur NTT, Kadis PUPR NTT, Maxi Nenabu, Kadis Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT, Zeth Sony Libing.

Tampak mendampingi Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Sarwono Kusumaatmadja, Penasehat Senior Menteri LHK RI, Dr. Ir. Agus Justianto, M.Sc, Dirjen Pengelolaan Hutan Lestari, Dr. Ir. Ruanda Agung, M.Sc, Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan dan Prof. Ismunandar, Wakil Delegasi tetap RI untuk UNESCO.

FOLLOW US