• Nusa Tenggara Timur

Polisi Bangun Dua Pos Jaga di Lokasi Bencana Tanah Longsor di Takari-Kupang

Imanuel Lodja | Jum'at, 24/02/2023 09:08 WIB
Polisi Bangun Dua Pos Jaga di Lokasi Bencana Tanah Longsor di Takari-Kupang Kapolda NTT, Irjen Pol Johni Asadoma meninjau lokasi longsoran di jalan Timor Raya Kilometer 73 Takari Kecamatan Takari Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur bersama Kapolres Kupang AKBP FX Irwan Arianto, Kamis (23/2/2023).

KATANTT.COM--Ratusan aparat dari Polres Kupang dibantu anggota Dit Sabhara Polda NTT, Polresta Kupang Kota dan Polres TTS berjaga di lokasi bencana alam tanah longsor di Kecamatan Takari Kabupaten Kupang sejak dua pekan lalu. Terdapat dua pos jaga yang dibangun aparat kepolisian di lokasi tersebut.

Kapolda NTT, Irjen Pol Drs Johni Asadoma, MHum, meninjau lokasi longsoran di jalan Timor Raya Kilometer 73 Takari Kecamatan Takari Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur bersama Kapolres Kupang AKBP FX Irwan Arianto SIK, MH.

Orang nomor satu di Polda NTT mengharapkan kepada seluruh warga masyarakat untuk bersabar menghadapi buka tutup jalan alternatif di jalan Trans Timor Raya, Kelurahan Takari, Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang, Kamis (23/2/2023)

Bencana tanah longsor yang memutus jalan Trans Timor ini terjadi sekira pukul 20.00 Wita pada Jumat (17/2/2023) lalu, dan berlangsung hingga Sabtu (18/2/2023) dini hari sekira pukul 02.00 wita.

Akibat longsoran ini, arus transportasi dari Kota Kupang ke arah timur, yakni ke Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Timor Tengah Utara (TTU), Belu, Malaka, bahkan ke negara Timor Leste lumpuh total.

Polda NTT pun mengambil langkah-langkah dengan melakukan koordinasi ke Dinas PU dan pemilik alat berat untuk mengerahkan sejumlah alat berat untuk membuat jalan alternatif.


Saat memantau proses penataan jalur darurat, Kapolda NTT, Irjen Pol Johni Asadoma, memberikan apresiasi kepada semua pihak yang telah membantu dalam menangani bencana longsor dan juga kepada para masyarakat yang memberikan lahannya untuk dijadikan jalur alternatif.

"Sementara ini berdasarkan analisa dari rekan-rekan balai jalan dan UPL untuk kecepatan transportasi kendaraan ini akan dibuat jalan alternatif, karena untuk membersihkan jalan ini butuh waktu lama dan juga jejak jalannya sendiri sudah hancur sehingga sangat menyulitkan, maka itu dibuatkan jalan alternatif baru untuk sementara waktu," jelas Kapolda NTT, Irjen Pol Johni Asadoma.

Untuk membuat jalan Trans Timor kembali normal membutuhkan waktu yang panjang, butuh penelitian lagi sehingga bisa berjalan seperti semula. Sehingga dibuat sistem buka tutup jalan dari arah Kupang menuju arah TTS, TTU dan Belu akan dipersilahkan 10 kendaraan kemudian di tutup dan di persilahkan 10 kendaraan lagi dari arah berlawanan yang menuju Kupang.

"Karena itu, kami memberikan sistem jalannya tutup buka. Sehingga transportasi bisa tetap jalan tetapi membutuhkan kesabaran masyarakat. Karena ini bisa menunggu berjam-jam, apalagi cuaca hujan seperti ini, berlumpur dan berair tentunya ini akan menjadi kendala tersendiri bagi masyarakat yang menggunakan kendaraan bermotor baik itu roda dua maupun roda empat," tandasnya.

"Jadi kami berharap kepada masyarakat untuk selalu bersabar dalam menghadapi buka tutup jalan ini," harapnya.

Polda NTT telah membentuk dua pos jaga yang dijaga ratusan personel gabungan terdiri dari personel Polda NTT, Polres Kupang, Polresta Kupang Kota dan Polres TTS yang sudah stand by di lokasi longsoran. Hal ini guna memberikan bantuan kepada masyarakat serta menjaga keamanan dan ketertiban arus lalu lintas yang melintasi jalan darurat di atas longsoran tersebut.

"Ada 120 personel yang di standby disini dalam melaksanakan kegiatan di sini yaitu pengaturan lalulintas dan juga menjaga keamanan. Jangan sampai ada pihak yang memanfaatkan situasi sulit ini untuk kepentingan pribadi dan sebagainya. Polisi yang bertugas di sini 1x24 jam. Itulah tugas polisi yaitu melayani masyarakat. Berikan pelayanan terbaik kepada masyarakat," tandasnya.

FOLLOW US