• Nusa Tenggara Timur

Kunker ke SBD, Gubernur NTT Panen Jagung Program TJPS di Lahan Seluas 41.245 Ha

Semy Andy Pah | Kamis, 09/03/2023 14:15 WIB
Kunker ke SBD, Gubernur NTT Panen Jagung Program TJPS di Lahan Seluas 41.245 Ha Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat saat melakukan panen jagung program TJPS di Desa Hameli Ate Kecamata Kodi, Senin (6/3/2023).

KATANTT.COM--Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat melakukan kunjungan kerja ke empat kabupaten di Pulau Sumba pada Senin (6/3/2023). Orang nomor satu di NTT bersama rombongan, mengawali kunker dari Kabupaten Sumba Barat Daya di hari pertama.

Kunker Gubernur NTT, VBL ke Kabupaten SBD tepatnya di Desa Hameli Ate Kecamata Kodi Utara sekaligus melakukan panen jagung secara simbolis hasil dari Program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS).

Di lahan jagung seluas 30 hektare yang dikelola oleh Kelompok Tani Kaddaba Mopir dilaksanakan panen simbolis jagung Program TJPS pola kemitraan oleh Gubernur NTT, VBL bersama Bupati Sumba Barat Daya dr. Kornelius Kodi Mete. Hadir pula Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT Lecky F. Koli dan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sumba Barat Daya Yohanes Tuka.

Gubernur NTT, VBL menghimbau setiap petani untuk terus giat bersinergi dalam pengembangan Program TJPS Pola Kemitraan yang telah dibangun bersama Pemerintah dan juga Perbankan.

"Hari ini kita panen jagung di Desa Hamile Ate Kecamatan Kodi Utara Kabupaten Sumba Barat Daya dan ini tentunya menjadi kebanggaan kita bersama dengan membangun TJPS ini hasilnya sangat bermanfaat untuk masyarakat kelompok tani d isini," ucapnyq.

Menurut VBL, untuk mendukung kelancaran panen jagung di sini, akan dibantu dengan mesin pemipil jagung sehingga mempermudah para petani. "Saya harapkan kita dapat terus menjaga semangat kerja kita sehingga lahan-lahan lain yang masih ada juga dapat kita manfaatkan untuk program TJPS ini," pinta VBL.

Sementara Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sumba Barat Daya, Yohanes Tuka menyebutkan, total luas lahan di Kabupaten Sumba Barat Daya kini mencapai 41.245 ha. "Saat ini total secara keseluruhan untuk Program TJPS Pola Kemitraan di Kabupaten Sumba Barat Daya sudah mencapai 41.245 hektare," ujarnya.

Ia menyebut, tentunya ini adalah bukti kerja yang baik dari semua pihak yang terlibat dan ke depan akan terus kembangkan program ini karena sangat memiliki dampak ekonomi untuk para petani.

Sementara itu, Rafael Radu Bani Ketua Kelompok Tani Kadabba Mopir mengungkapkan, panen kali ini merupakaan panen perdana untuk lahan baru.

"Ini adalah panen perdana untuk lahan di sini dan hasilnya lumayan baik. Kami juga senang dengan kedatangan Gubernur yang memberikan kami motivasi dan memang kami akui program TJPS ini dapat meningkatkan pendapatan kami sebagai petani jagung," ungkapnya.

Di tempat yang sama juga dilaksanakan kegiatan penandaan dan pendataan ternak dengan pemberian tindik (chip) pada ternak kerbau oleh Gubernur NTT, VBL dan Bupati Sumba Barat Daya, Kornelis Kodi Mate.

Usai melakukan panen jagung secara simbolis, Gubernur NTT VBL bersama rombongan kemudian mengunjungi Puskesmas Kori. Gubernur NTT, VBL juga meninjau ketersediaan sarana dan pra sarana pelayanan kesehatan, bagian pelayanan KIA (Kesehatan Ibu dan Anak), laboratorium, ruang rawat inap, ruang persalinan, ruang nifas, dan UGD serta membahas penanganan stunting yang dilaksanakan.

Gubernur NTT, VBL meminta kepada pihak Puskesmas Kori untuk mendata secara baik kebutuhan terhadap antropometri (alat ukur tinggi badan, berat badan serta lingkar lengan) untuk diberikan kepada Menteri Kesehatan RI agar segera dibantu.

"Data dengan baik dan secepatnya agar kita bisa informasikan kepada Kemenkes sehingga cepat ditanggapi dan mempercepat pemenuhan kebutuhan bantuan alat antropometri serta sara lainnya. Kemarin bapak Menteri Kesehatan yang memberi amanat kepada kita pemerintah daerah untuk mendata segera agar secepatnya alat-alat tersebut dapat dipenuhi segera," jelas VBL.

Pada kesempatan tersebut, Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat juga menyerahkan bantuan berupa kelambu dan bubuk abate untuk membantu mencegah penyakit malaria. Bantuan tersebut diterima Kepala Puskesmas Kori Stepania Maria Goreti Kaka, AMd Kep.

Selain itu juga diserahkan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) lokal yang ditambahkan serbuk marungga (daun kelor) untuk mengatasi kurang gizi dan KEK (Kekurangan Energi Kronis). Jumlah PMT ini disesuaikan dengan sasaran yang akan diintervensi pada wilayah kerja Puskesmas Kori dan sumber pembiayaanya dari Kementerian Kesehatan RI.

FOLLOW US