• Nusa Tenggara Timur

Dua Hari Ikut Pelatihan, Mahasiswa FH Undana jadi Simpul Karakter ID NTT

Imanuel Lodja | Kamis, 16/03/2023 17:15 WIB
Dua Hari Ikut Pelatihan, Mahasiswa FH Undana jadi Simpul Karakter ID NTT Karakter Id Kampus Rakyat Terpilih Indonesia digelar BNPT melalui FKPT NTT selama dua hari, Rabu (15/3/2023) hingga Kamis (16/3/2023) di Cafe Petir Kota Kupang.

KATANTT.COM--Kristoforus Adan Daman, mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang terpilih menjadi simpul Kampus Rakyat Terpilih Indonesia (Karakter ID) NTT. Mahasiswa asal Kabupaten Manggarai Barat ini terpilih dari puluhan peserta yang mengikuti pelatihan selama dua hari.

Karakter Id Kampus Rakyat Terpilih Indonesia digelar BNPT melalui FKPT NTT selama dua hari, Rabu (15/3/2023) hingga Kamis (16/3/2023) di Cafe Petir Kota Kupang. Kegiatan Karakter ID mengusung tema "Pelibatan Pemuda dalam pencegahan radikalisme dan terorisme melalui FKPT NTT.

Kristoforus yang juga mantan Ketua Umum KMK St. Stanislaus FH Undana periode 2021/2022 menjadi perwakilan FKPT NTT mengikuti lomba podcast tingkat nasional. Selain Kuliah, Kristoforus juga merupakan konten kreator dan host pada chanel YouTube Podcast Katong Bacerita.

Kristoforus menjadi peserta terbaik dengan karya podcast nya setelah dinilai oleh tim juri yang ditentukan BNPT dan FKPT. Selama dua hari Kristoforus dan sejumlah mahasiswa serta siswa SMA/SMK mengikuti pelatihan podcast dan menyertakan karya podcast mengenai pencegahan radikalisme dan terorisme.

Para peserta pun memberikan apresiasi terkait pelaksanaan kegiatan ini. Galang, siswa kelas XI SMA Negeri 1 Kupang mengaku mendapatkan materi baru dan siap mengembangkan bakat pasca mengikuti pelatihan tersebut. Siswi Kelas XII SMA Negeri 2 jurusan bahasa, Nini juga mengaku mendapatkan ilmu tambahan yang tidak diperoleh di bangku sekolah. "Ini sangat membantu kami mengembangkan bakat kami," ujarnya.

Bonesius Jata, semester VI Unwira Fakultas Komunikasi juga mengaku selama dua hari sudah mendapat ilmu soal terorisme dan belajar tentang podcast. "Ternyata ada peluang dari podcast ini karena tidak sulit jika kita memulai," ujar mahasiswa jurusan jurnalistik ini.

Ia mengaku dengan pelatihan maka peserta bisa mengetahui bahwa informasi harus disharing dan harus waspada. "Anak muda harus punya nalar yang kritis serta tidak percaya hoax," pesannya.

Shelin, mahasiswi Fakultas Hukum Undana juga mengaku mendapatkan banyak informasi dan pelajaran selama dua hari pelatihan. "Harapan saya semoga makin banyak anak NTT mengikuti kegiatan positif karena ada peluang besar mengembangkan bakat. Jangan pesimis karena banyak peluang, kita harus lebih semangat ikut kegiatan yang bermanfaat," tandasnya.

Sementara Rofina Feka, siswi SMKN 6 Kupang mengaku kalau podcast dan pencegahan radikalisme sangat bermanfaat. "Semoga ilmu baru ini bisa berguna bagi masa depan dan siap dikembangkan serta diimplementasikan," tambahnya.

Ketua OSIS SMKN 6 Kupang, Mediana juga mengakui banyak hal yang diperoleh dalam mendalami podcast dan masalah terorusme. Sebagai orang awam ia mengaku hanya mengetahui bahwa terorisme adalah kekerasan. "Tapi setelah mengikuti kegiatan, saya jadi paham akan bahaya terorisme," ujarnya seraya menambahkan langsung tertarik belajar podcast dan berharap ilmu yang ada bisa diajarkan kepada orang lain.

FOLLOW US