• Nusa Tenggara Timur

Komplotan Pencuri Sapi di TTS Dihadang Warga, Satu Orang Tewas dan Satu Kabur

Imanuel Lodja | Sabtu, 18/03/2023 18:13 WIB
Komplotan Pencuri Sapi di TTS Dihadang Warga, Satu Orang Tewas dan Satu Kabur Massa di Mapolsek Mollo Utara usai mengamankan pelaku kasus pencurian ternak yang selama ini meresahkan warga, Jumat (17/3/2023).

KATANTT.COM--Komplotan pelaku pencurian ternak sapi dihadang warga saat mereka mencuri sapi milik warga di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS). Tiga orang diamankan, satu orang berhasil lolos dan kabur serta satu orang lainnya meninggal dunia diduga dihajar massa.

Kelima komplotan pencuri masing-masing Paulus Seran (49), warga Weowe, Kecamatan Weweku, Kabupaten Malaka, Seran Kolik (38), warga Oeulun, Kecamatan Wewiku, Kabupaten Malaka. Abraham Muti Sole (30), warga Sekaileka Lete, Desa Wabrimata, Kecamatan Wewiku, Kabupaten Malaka. Yopi Liunome (26) dan Egi Tafuli (21), warga Desa Nasi, Kecamatan Amanatun Utara, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS).

Paulus Seran, Yopi Liunome (sopir pick up) dan Egi Tafuli telah diamankan aparat Polsek Mollo Utara dan Polres TTS. Seran Kolik berhasil melarikan diri dan menjadi DPO. Sementara Abraham Muti Sole meninggal dunia saat dikejar warga.

Mereka mencuri sapi milik warga di wilayah Teno, Desa Bosen, Kecamatan Mollo Utara, Kabupaten TTS, Jumat (17/3/2023) dini hari. "Kita masih kejar satu pelaku yang kabur," ujar Kasat Reskrim Polres TTS, Iptu Fernando Oktober saat dikonfirmasi Sabtu (18/3/2023).

Aksi para pelaku awalnya diketahui oleh Nahor Takesan (36), warga Dusun II Desa Bosen yang sebelumnya berada di rumah Apris Mnanu untuk mengikat jagung hasil panen. Sekira pukul 00.30 wita, Nahor mengantar pulang kakaknya, Yuliana Takesan dengan sepeda motor ke kampung 0esena menuju Fatununuh, Desa Bosen yang berjarak 1 kilometer.

Saat tiba di jalan raya Nete Siso wilayah Kapan-Eban atau di dekat kebun milik Alexander Oematan, Nahor mendapati sebuah pick up putih parkir mematikan lampu di tengah jalan. Saat kembali ke rumah Apris Mnanu di Oesena, Nahor masih mendapati mobil tersebut parkir.

Ia kemudian menceritakan kepada Apris Mnanu dan keduanya kemudian mengecek keberadaan pick up tersebut. Selang beberapa saat, mobil pick up putih tersebut melintas di depan rumah Apris dengan kecepatan tinggi dan pintu belakang ditutup dengan kain selimut.

Apris mengejar dengan sepeda motor ke arah Kapan. Sepanjang perjalanan, Apris terus berteriak untuk meminta masyarakat menghentikan mobil tersebut karena mobil itu memuat pelaku pencurian sapi beserta sapi curian yang ditutup dengan menggunakan kain.

Karena panik melihat Apris yang terus mengejar dan berteriak, sopir mobil pick up (Yopi Liunome) tak mampu mengendalikan secara baik mobilnya hingga masuk ke dalam got di Desa Ajaobaki. Para pelaku langsung bergegas kabur masuk ke dalam hutan dan meninggalkan mobil pick beserta sapi yang berada di atas mobil itu karena warga terus berdatangan.

Salah satu warga langsung berinisiatif melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Mollo Utara. Aparat kepolisian berhasil mengamankan tiga pelaku pencurian sapi dan langsung dibawa ke Polsek Mollo Utara. Satu pelaku, Abraham Muti Sole ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di dalam hutan dengan luka robek pada tubuh bagian belakang dan perut bagian kiri.

Sedangkan satu pelaku lainnya berhasil melarikan diri dan hingga kini masih dilakukan pengejaran oleh pihak kepolisian. "Tiga pelaku yang diamankan sudah dibawa ke Polres TTS guna pemeriksaan lebih lanjut. Sedangkan pelaku yang meninggal langsung dilakukan visum oleh petugas medis didampingi tim identifikasi dari Polres TTS,” ujar Kasat Reskrim Polres TTS.

Dari hasil interogasi awal diketahui jika kelompok tersebut merupakan spesialis pencurian sapi yang sering melakukan aksinya di wilayah Mollo, Kabupaten TTS. Dari pengembangan juga diketahui jika sapi yang dicuri merupakan milik Alfons Oematan, warga Oebesi.

Polisi sudah mengamankan barang bukti satu ekor sapi betina, satu unit pick up warna putih nomor polisi DH 8966 CC dan 3 bilah parang. Kasat menyebutkan kalau aksi main hakim sendiri oleh warga dilakukan karena warga resah karena selama ini banyak sapi warga yang hilang.

Tiga pelaku juga sudah mengakui perbuatannya kalau mereka sudah berulang kali mencuri sapi milik warga. Mereka juga mengaku kalau Paulus Seran, Seran Kolik dan Abraham Muti Sole menuju ke kebun milik korban dan langsung menarik 1 ekor sapi dan menaikan di atas mobil.

Mereka kemudian langsung menuju ke arah Kapan. Sekitar 500 meter, mereka bertemu dengan warga masyarakat dan langsung mengejar para pelaku dan langsung menangkap para pelaku. "Para pelaku mengakui perbuatannya dan mengakui kalau komplotan mereka sebanyak 5 orang. Satu pelaku Seran Kolik belum ditemukan dan diduga melarikan diri," tambahnya seraya menambahkan bahwa keluarga Abraham Muti Sole menerima kematian korban pasca dilakukan visum.

FOLLOW US